Ibnu Rajab, mengatakan dalam kitabnya Al-Khusu' fish shalah, "Sekiranya kalian melihat salah seorang di antara salaf telah berdiri untuk mengerjakan shalat, ketika dia berdiri di mihrabnya lalu mulai membaca kalamullah (Al-Qur'an), maka terdetiklah dalam hatinya bahwa tempat berdirinya itu merupakan tempat berdirinya seluruh manusia dihadapan Rabb semesta alam. Jantungnya pun merasa copot dan akalnya hilang.
Hatim Al-Asham, Rahimahullah
menuturkan "Jika tiba waktu sholat, aku sempurnakan wudhuku dan segera pergi ke masjid yang ingin aku sholat di dalamnya. kemudian aku duduk di dalamnya sampai anggota badanku dalam keadaan tenang."
"Kemudian aku berdiri untuk sholat, aku bayangkan Ka'bah ada dihadapanku, surga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. Aku bayangkan seakan-akan shalatku ini adalah yang terakhir bagiku. sikapku ketika berdiri dalam sholat antara berharap dan takut." Yakni, khawatir atas balasan dosa-dosa, namun juga sangat berharap akan Rahmad Allah.
"....aku merenungi diri dengan perasaan cemas, khawatir jika Allah tidak menerima sholatku."
Abdullah bin Zubair, Radhiyallahuanhu.
Jika sedang sholat, Ibnu Zubair ibarat tongkat yang tegak berdiri karena demikian khusyuknya. sampai-sampai ketika ada burung yang hinggap di kepalanya, burung tersebut mengira dirinya sebuah batang pohon
Pernah ketika Ibnu Zubair sedang sholat di Ka'bah, dia di kepung pasukan Abdul Malik bin Marwan. Mereka menyerangnya dengan manjaniq (alat pelempar batu) dari gunung Abu Qubays. mereka ingin membunuhnya dan para pengikutnya. Sebuah peluru manjaniq berupa sebongkah batu besar sempat lewat antar janggut dan tenggorokannya, akan tetapi Ibnu Zubair tetap berdiri kokoh di dalam sholatnya. Dia tidak takut dan memperdulikannya, juga tidak memutus bacaan sholatnya. Dia juga tidak mempercepat rukuknya sampai ia menyelesaikan sholatnya dengan khusyuk.
(Ilustrasi : Manjaniq)
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, RA.
Apabila tiba waktu sholat, dia gemeteran dan wajahnya berubah pucat, Dia pun ditanya, "Apa yang terjadi dengan anda ?
Dia menjawab, "Demi Allah, telah datang waktu dipikulkan amanah, Allah pernah menawarkannya kepada langit, bumi dan gunung-gunung untuk membawanya, akan tetapi mereka menolaknya. Sedangkan sekarang, aku akan memikulnya."
Amir bin Qais Rahimahullah
orang-orang pernah bertanya kepadanya, "Apakah engkau lalai dalam sholatmu ? Dia menjawab, "Adakah ucapan yang lebih aku cintai daripada membaca Al-Qur'an dan khusyuk dalam sholat ? Sangatlah jauh sikap lalai itu dariku. Sebab, bermunajat kepada Allah itu cukup menyita segenap perasaan!"
Muslim bin Yassar, Rahimahullah
Suatu hari, ketika dia sholat di Masjid Jami' Bashra, tiba-tiba sebagian bangunan masjid runtuh. Manusia pun panik dan berkumpul untuk menangani kejadian tersebut. Sementara itu, dia tidak merasakan sesuatu pun hingga selesai sholatnya
(Syaikh Nada, Kiat Memperbaiki Sholat, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar