Bid'ah atau Tuntunan Nabi ?
Waktu dimulainya berpuasa, Kita WAJIB untuk Imsak (tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa) sejak waktu subuh sampai waktu maghrib.
Sesuai dengan firman Allah ta'ala :
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang merah dari benang putih yaitu fajar” (QS. Al-Baqarah : 187]
إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ
“Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari (adzan untuk tahajjud). Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan (yang kedua, menandakan waktu Subuh) Ibnu Ummi Maktum (nama lain Bilal).” (HR. Bukhari no. 623 dan Muslim no. 1092)
الفَجْرُ فَجْرَانِ ، فَجْرٌ يُحْرَمُ الطَّعَامُ وَتَحِلُّ فِيْهِ الصَّلاَةُ ، وَفَجْرٌ تُحْرَمُ فِيْهِ الصَّلاَةُ (أَيْ صَلاَةُ الصُّبْحِ) وَيَحِلُّ فِيْهِ الطَّعَامُ
Fajar ada dua macam : (yang pertama) fajar diharamkan untuk makan dan dihalalkan untuk sholat (yaitu fajar shodiq, menandakan waktu subuh) dan (yang kedua) fajar yang diharamkan untuk sholat (yaitu sholat shubuh) dan dihalalkan untuk makan (yaitu fajar kadzib, fajar yang muncul sebelum fajar shodiq. (HR. Imam Baihaqi no. 8024, Imam Daruquthni no. 2154)
Dalil diatas mengisyaratkan bahwa selama waktu malam, diperbolehkan untuk makan dan minum serta melakukan hal-hal lain sampai batasannya adalah masuknya waktu subuh.
Disunnahkannya untuk IMSAK (menahan dari melakukan sesuatu yang membatalkan puasa) yang berfungsi sebagai kehati-hatian agar ketika waktu puasa tiba, kita benar-benar sudah berhenti dari melakukan hal-hal yang membatalkan.
Hal ini diambil dari Hadits Baginda Nabi Muhammad saw. :
عَنْ أنس عن زيد بن ثابت رضي الله عنه قال تَسَحَّرْناَ مع النبي صلى الله عليه و سلم ثم قام إلى الصلاة. قلت: كم كان بين الأذانِ و السُّحُوْرِ؟ قال: قَدْرُ خَمْسِيْنَ آيةً
Dari Sayyidina Anas meriwayatkan bahwa Sayyidina Zaid bin Tsabit r.a. berkata: “Kami telah makan sahur bersama Junjungan Nabi saw., kemudian Baginda bangun mengerjakan sholat (subuh). Sayyidina Anas bertanya kepada Sayyidina Zaid: “Berapa lamanya antara adzan (Subuh) dengan (berhentinya) waktu makan sahur itu ?” Dia menjawab: “Kira-kira sekadar membaca 50 ayat."(HR. Bukhari no. 1921 dan Muslim no. 1097 )
Jadi, tidak benar apabila dikatakan bahwa IMSAK merupakan sesuatu yang bid'ah atau tidak ada tuntunannya. Karena memberhentikan sahur sebelum benar-benar masuk waktu subuh adalah sesuatu yang dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad saw. dan para sahabat.
Bahkan inilah yang diajarkan juga oleh para Ulama Rahimahumulloh.
```Imam Syafi'i```
وأستحب التأني بالسحور ما لم يكن في وقت مقارب يخاف أن يكون الفجر طلع فإني أحب قطعه في ذلك الوقت
Aku menilai sunnah perbuatan pelan-pelan / tidak tergesa-gesa dalam bersahur, selagi tidak sampai pada waktu yang mendekati (fajar/subuh) yang mana dikhawatirkan fajar terbit. Aku menyukai untuk menghentikan sahur pada saat itu (sesaat sebelum masuk waktu subuh).
(al Umm juz II halaman 105)
Imam Bukhori``` sampai membuat Bab sendiri di dalam kitab Shohihnya mengenai menghentikan sahur sebelum masuk waktu subuh, Yaitu :
باب قدر كم بين السحور وصلاة الفجر
Bab Perkiraan Jarak antara (berhentinya) Sahur dan Sholat Fajar.
```Imam Ibnu Hajar al Asqolani dalam Kitab Fathul Baari Syarh Shohih Bukhori``` menegaskan :
قوله : ( باب قدر كم بين السحور وصلاة الفجر ) أي: انتهاء السحور وابتداء الصلاة ؛ لأن المراد تقدير الزمان الذي ترك فيه الأكل ، والمراد بفعل الصلاة أول الشروع فيها قاله الزين بن المنير .
Perkataan beliau (Imam Bukhori) dalam bab Perkiraan Waktu antara Sahur dan Sholat Subuh yakni waktu akhir sahur dan dimulainya sholat, karena sesungguhnya maksudnya adalah perkiraan waktu berhenti makan, dan maksud "dengan melakukan sholat" adalah permulaan mulai shalat, telah menyatakan atas hal itu az-Zain bin al-Muniir
Munculnya perkiraan waktu 10 s.d. 15 menit
```Imam Ibnu Hajar al Asqolani menegaskan dalam Fathul Baari Syarh Shohih Bukhori```:
قوله : ( قال : قدر خمسين آية ) أي : متوسطة لا طويلة ولا قصيرة لا سريعة ولا بطيئة ، وقدر بالرفع على أنه خبر المبتدأ ، ويجوز النصب على أنه خبر كان المقدرة في جواب زيد لا في سؤال أنس لئلا تصير كان واسمها من قائل والخبر من آخر . قال المهلب وغيره : فيه تقدير الأوقات بأعمال البدن ، وكانت العرب تقدر الأوقات بالأعمال كقوله : قدر حلب شاة ، وقدر نحر جزور ، فعدل زيد بن ثابت عن ذلك إلى التقدير بالقراءة ؛ إشارة إلى أن ذلك الوقت كان وقت العبادة بالتلاوة ، ولو كانوا يقدرون بغير العمل لقال مثلا : قدر درجة ، أو ثلث خمس ساعة .
Yang dimaksud dengan "sekadar 50 ayat" yakni waktu yang diperlukan untuk membaca 50 ayat secara wajar, bukan yang panjang atau pendek, tidak yang cepat membacanya atau yang lambat.
Kemudian, ulama muta-akhirin menghitung bahwa pembacaan 50 ayat Al-Quran ini adalah kurang lebih 10 menit. Sebagaimana fatwa ```Daar Ifta Mesir, Syeikh Hasanain Muhammad Makhluf```:
ومن هذا يعلم أن الإمساك لا يجب إلا قبل الطلوع وأن المستحب أن يكون بينه وبين الطلوع قدر قراءة خمسين آية ويقدر ذلك زمنا بعشر دقائق تقريبا
Dari sini diketahui bahwasanya imsak itu tidak wajib kecuali sebelum terbitnya fajar, dan bahwasanya yang mustahab (sunnahnya) hendaknya antara sahur dengan terbitnya fajar kira-kira lima puluh ayat, dan hal itu dikira-kirakan kurang lebih 10 menit.
Dalam ```Kitab Fiqih Madzhab Syafii,
at-Taqriiraat as-Sadiidah fil Masaa-ilil Mufiidah” juz 1 hal 444``` menyatakan :
و يمسك ندبا عن الأكل قبل الفجر بنحو خمسين آية – ربع ساعة
"Dan imsak (menahan) dari makan (dan hal2 yang membatalkan puasa) itu disunnahkan sebelum fajar kira-kira seukuran pembacaan 50 ayat atau 15 menit.
Kesimpulan :
- Dari dalil-dalil diatas, menunjukkan bahwa jarak antara berhentinya sahurnya Baginda Nabi Muhammad saw. dan adzan Subuh adalah kira-kira pembacaan Al Quran 50 ayat.
- Inilah yang difahami oleh para ulama sehingga menetapkan kesunnahan berimsak adalah kadar waktu pembacaan 50 ayat Al Quran yaitu 10 s.d. 15 menit.
- Jadi, waktu IMSAK yang wajib adalah saat masuknya waktu subuh, yaitu terbitnya fajar shodiq. Akan tetapi, untuk kehati-hatian, Baginda Nabi saw. dan para sahabat melaksanakan imsak/berhenti sahur sekadar waktu 50 ayat sebelum masuknya waktu subuh. Sekadar bacaan 50 ayat inilah yang kemudian dikonversi oleh para Ulama menjadi waktu 10 atau 15 menit sebelum masuknya waktu subuh.
- Jelas bahwa IMSAK itu tuntunan Nabi, bukan Bid'ah
- Bila Masih berani menyebutkan IMSAK adalah BID'AH, maka hal tersebut merupakan keterlaluan yang nyata
Wallahu a'lam bis showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar