Selasa, 16 Oktober 2018

Inilah naskah khutbah Jum'at (3 pages) termahal di dunia Rp.120 juta



Topik: BANGUN PAGI, TERBANG TINGGI. Uang dikembalikan kepada pembeli naskah untuk pembangunan masjid di Sumatra dan biaya sekolah dhuafa'

Naskah ini dishare atas ijin yang bersangkutan.

https://m.youtube.com/watch?v=KWMZMn8X7vg

BANGUN PAGI TERBANG TINGGI
Khutbah Jum’at Masjid Nasional Al Akbar, 12 Oktober 2018
Oleh: Prof.Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Trainer Internasional Terapi Shalat Bahagia (malzis@yahoo.com, www.terapishalatbahagia.net)

اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن  اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ  وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ  اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّابَعْدُ فَيَا عِبَادَاللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Para Jama’ah yang saya hormati;
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Isra ayat 78: 

أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمۡسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيۡلِ وَقُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِۖ إِنَّ قُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُودا

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sungguh shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat) (QS. Al Isra [17]: 78). 

Pada ayat di atas, Allah menjelaskan perintah shalat lima waktu, dan secara khusus menyebut keistimewaan shalat fajar atau shalat subuh, bahwa pada saat itu, doa semua orang yang melaksanakannya diamini para malaikat yang bertugas secara bergantian siang dan malam, dan melaporkan kebaikan mereka kepada Allah SAW. Nabi SAW bersabda,

وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِى صَلَاةِ الصُّبْحِ

“Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada saat shalat shubuh itu”  (HR. Al Bukhari dari Abu Hurairah r.a).

Akan lebih baik, jika kita bangun sebelum subuh, sebab pada saat itu kita tidak hanya mendapat doa dan apresiasi malaikat, tapi juga menambah kesehatan dan kecerdasan. Otak bekerja lebih baik dan mudah untuk mengingat sesuatu pada tengah malam sampai pagi hari.
Allah berfirman, “Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (untuk mengisi jiwa) dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan” (QS. Al Muzzammil [73]: 6).

Udara yang bersih dan kaya oksigen saat itu dapat mengoptimalkan metabolisme tubuh, mengurangi resiko serangan jantung, dan mencegah kerusakan paru-paru.

Nabi SAW berdoa, “Wahai Allah, berkahilah umatku pada pagi hari mereka.” Orang yang bangun terlambat agak siang berarti kehilangan jatah udara bersih dan jatah doa dari Nabi SAW. 

Para hadirin yang terhormat. 

Ketika bangun tidur, minumlah dengan posisi duduk segelas air putih sedikit demi sedikit sebelum sikat gigi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang sewaktu tidur. Sebab, selama tidur, aktivitas tubuh kita sejatinya tidak berhenti.

Bacalah basmalah sebelum minum, dan hamdalah setelah minum. Lakukan yang sama untuk tegukan kedua dan ketiga. Minum dengan sekali tegukan dapat merusak liver dan ginjal.

Nabi SAW selalu minum segelas air dengan tiga kali tegukan (HR. Muslim dari Anas bin Malik ra). Dengan cara itu, maka selama masih ada air yang tersisa dalam tubuh, Anda akan dijauhkan dari perbuatan dosa. Demikian menurut Syekh Mutawalli As Sya’rawi ketika menjelaskan tafsir Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 152:

فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ

“Maka, ingatlah Aku, niscaya Aku akan mengingatmu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Pergilah ke masjid untuk shalat subuh dengan berjalan kaki atau bersepeda, sambil menghirup udara segar. Bacalah shalawat nabi, “Allahumma shalli ‘ala Muhammad” ketika masuk dan keluar masjid dengan memohon ampunan dan dibukanya semua pintu rahmat Allah.

Sapalah dengan senyuman sebanyak mungkin orang di masjid. Ketika mengucapkan salam sebagai penutup shalat, pandanglah orang-orang di kanan dan kiri Anda disertai doa dalam hati, “Wahai Allah, selamatkan dan bahagiakan mereka sekeluarga dunia akhirat.” Doa Anda itulah yang mengundang semua malaikat di langit untuk mengamini doa Anda dan memintakan kesuksesan dan kebahagiaan yang sama untuk Anda. 

Jika waktu memungkinkan, janganlah keluar masjid sebelum matahari terbit. Sekali lagi, jika tidak mengganggu aktivitas keseharian Anda. Sebab, shalat kira-kira 15 menit setelah terbit matahari, atau yang disebut Shalat Isyraq itulah yang mendatangkan pahala haji dan umrah yang dihadiahkan kepada Anda. Nabi SAW bersabda,  
      
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ  تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

"Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah, pahala yang  sempurna, sempurna, dan sempurna" (HR. Al Tirmidzi).

Upayakan mendapat sinar matahari pagi, sebab ia kaya vitamin D yang dibutuhkan untuk menguatkan tulang agar tidak mudah keropos, mengurangi resiko gula darah dan kolesterol yang tersimpan di bawah permukaan kulit. 

Para hadirin yang terhormat. 

Untuk keberkahan pagi itu lebih lanjut, mulailah aktivitas hari itu dengan riang gembira dan dengan rencana-rencana yang baik agar sistem kerja otak dan tubuh bekerja secara optimal. Terbitkan harapan-harapan indah bersamaan dengan terbitnya matahari. Katakan, “Saya yakin (3x), Allah pasti (3x) Maha Kuasa memberi kemudahan saya. Saya pasrah (3x) kepada Allah. Saya yakin, apapun yang diberikan Allah pasti yang paling baik untuk saya dan keluarga saya.”

Jika Anda riang penuh syukur, kualitas hidup Anda akan meningkat, dan sebaliknya, jika Anda menjalani hidup dengan mengeluh dan pesimis, maka penderitaan demi penderitaanlah yang akan Anda rasakan (inti QS. Ibrahim [14]: 07). 

Yakinkan diri Anda bahwa pagi hari adalah awal hidup baru. Jangan hanyut dengan masa lalu yang kelam. Bangun paling pagi merupakan sebuah deklarasi kepada Allah dan alam semesta, bahwa Andalah yang paling siap menjemput rizki dan meraih kesuksesan.

Orang lain yang tidur nyenyak pada saat itu berarti tidak siap menerima rizki. The early bird cathches the worm (burung yang keluar paling pagilah yang paling berhak menangkap cacing).
Pagi hari adalah start sebuah lomba kehidupan. Dengan bangun paling pagi, Anda berhasil mencuri start, seperti perenang  dan pelari yang memenangi lomba karena start yang cepat dan tepat.

Para hadirin yang terhormat.

Sebagai penutup khutbah, saya kutipkan firman Allah SWT dalam  Surat Al Waqi’ah ayat 10: “Orang yang paling awal, itulah orang yang paling awal”. Orang yang datang ke masjid paling awal, dialah yang masuk surga paling awal. Jika Anda orang paling awal menolong orang miskin di sekitar Anda, maka Andalah orang yang paling awal ditolong Allah hari itu. Selamat berlomba bangun paling pagi untuk siap terbang paling tinggi menuju kesuksesan dan kebahagiaan dengan senyum Ilahi.  

 اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهُ لِى وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَاالْغَفُوْرُالرَّحِيْمُ

DOA PADA KHUTBAH KEDUA:

Wahai Allah, ampuni dan rahmatilah semua keluarga kami yang telah kembali ke hadirat-Mu, termasuk saudara-saudara kami yang mati syahid karena bencana alam tahun ini di NTB, Palu, Sulawesi, Situbondo, Madura dan sebagainya. Jadikan kuburan mereka lebih indah dan lebih menyenangkan daripada rumahnya di dunia. Jika mereka kembali ke hadirat-Mu dengan membawa sedikit pahala, maka lipat-gandakanlah pahala itu. Dan jika wafat dengan banyak dosa, maka hapuskanah semua dosa itu.

“Allahummaj’al awwalal yaumi shalaaha, wa ausathahu najaahaa, wa akhirahuu najaahaa”
Wahai Allah, jadikan setiap hari yang kami lalui, pagi harinya tercahayai oleh petunjuk-Mu, siang harinya penuh  kesuksesan, dan malam harinya syukur dan kebahagiaan. 

“Allahumma shalli ‘ala Muhammad. Allahummaj’alnaa min khiyaari ummatihi, was saa-iriina yaumal qiyaamati tahta liwaa-ihi”
Wahai Allah, jadikan kami umat yang dicintai Rasulullah dan kelak pada hari kiamat kami diijinkan berbaris di belakang benderanya menuju surga bersamanya.

“Allahumma innaa nas-aluka min khairi maa sa-alaka ‘abduka wa nabiyyuka, wa-na’udzu bika min syarri mas-ta’aa-dzaka minhu nabiyyuka Muhammadun SAW”
Wahai Allah, berikan kepada kami semua kebaikan yang pernah diminta oleh nabi-Mu, dan jauhkan kami dari semua kejelekan yang Nabi-Mu meminta untuk dijauhkannya.


Referensi: (1) Mukhlis Purnomo, Misteri Bangun Pagi, Penerbit Qudsi Media, Yogyakarta, 2016, Cet. 1; (2) Hamka, Tafsir Al Azhar,  juz 15, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1985, p. 108-110;  (3) M. Qureish Shihab, M, Tafsir Al Misbah, Vol 7, Penerbit Lentera Hati, Jakarta, 2012, p. 164. (4) Rosyadi Achmad, Terapi Sapu Jagad, Penerbit: Sapu Jagad Corp, Sidoarjo, cet.1.2015;  (5) Hisyam Kamil, Al Isyraqat As Saniyah, Syarkh As-Syama-il al Muhammadiyah (Kairo, Darul Manar, 2010) p. 208; (6) Muhammad Mutawalli As Sya’rawi, Tafsir Al Sya’rawi (Kairo, Akhbar Al Yaum, 1977), jilid I p. 646.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar