Selasa, 20 Februari 2018

Berdakwah Lewat Dunia Digital

Dunia ini menghadapi keniscayaan adanya regenerasi. Pada generasi Baby boomers pertama, mereka sekarang usianya sudah di atas 70 tahun, dan Generasi Baby Boomers kedua, mereka antara 51-70 tahun. pada masa generasi ini dunia dakwah kita masih konvensional. pengajaran nilai masih terpusat di madrasah, pesantren, Surau.

Tetapi yang kita hadapi sekarang adalah generasi digital, orang menyebutnya sebagai digital natives generation. dimana segala kebutuhan informasi mereka ada di genggaman

Menghadapi generasi digital ini, tidak bisa lagi menggunakan cara lama,   Konsep dakwah dengan cara-cara konvensional tidak banyak berguna. sekarang cara baru dibutuhkan. semua yang lebih bisa diterima, yang accetable di kalangan anak-anak millenial

Konstelasinya sudah berubah, Media Digital sekarang sudah menguasai 65 persen lebih sebagai pusat arus informasi. Sehingga Dakwah NU Fardlu 'Ain, misalnya memproduksi video-video pendek satu menitan, membuat meme dengan konten-konten pencerahan yang menyejukkan, mengemas  dan menyampaikan nilai-nilai Aswaja melalui metode dakwah kreatif tersebut.

Perang saat ini perang media sosial, Dalam kaitan ini the content is a king. Otaknya berada di situ. Kalau soal content, NU punya segudang content. NU hanya butuh orang kreatif. tentu harus ada pasukan cyber yang kuat. Harus ada tim konten. Kalau generasi baby boomers dulu dikenalkan kata-kata bijak undzur maa qoola wa laa tandzur man qoola, digenerasi saat ini hal tersebut tidak berlaku lagi. Di era cyber war harus selektif dalam menyerap informasi apapun. Kebenaran kontennya akurat atau tidak ?

Dalam dunia cyber war, simbol apapun bisa dipakai untuk menyerang lawan. Bahkan konten baik pun bisa diplintir untuk menyerang lawan, mengambil manfaat atau melemahkan

Disarikan dari Majalah Aula,
02/tahunxxxx/Februari 2018

Masduki Baidlawi, Fardlu Ain NU berdakwah lewat dunia digital

(Biodata)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar