Sabtu, 03 Februari 2018

DOA SAAT HAMIL (Tingkeban dan Pitonan)


Salah satu kegiatan tradisi selametan yang rutin dilakukan oleh umat Islam di Indonesia bila ada keluarga yang mengandung ialah acara tingkeban (selamatan 130 hari, 4 bulan) dan pitonan (selamatan 7 bulan) atau tradisi Jawa disebut mitoni. Acara ini juga dikenal sebagai walimatul chamli. Dalam acara ini biasanya para undangan diminta membaca surat Yusuf, Maryam, Muhammad dan Luqman serta rangkaian Sholawat Nabi Muhammad SAW secara bersama-sama dan mendoakan janin yang sedang dikandung agar dilindungi oleh Allah hingga ia lahir, dan kelak menjadi anak yang saleh atau salehah. Di akhir acara, biasanya tuan rumah akan menyuguhi tamu undangan dengan sekedar berupa makanan.

Amaliah ini masuk dalam ayat.

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آَتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِين [الأعراف/189] 

“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (al-A’raf: 189)

Rasulullah mendoakan janin Ummu Sulaim dan Abu Thalhah

بَابُ مَا جَاءَ فِي دُعَائِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَرَكَةِ لِحَمْلِ أُمِّ سُلَيْمٍ مِنْ أَبِي طَلْحَةَ … وَقَدْ كَانَ أَصَابَهَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « بَارَكَ اللهُ لَكُمَا فِي لَيْلَتِكُمَا » ، قَالَ : فَوَلَدَتْ لَهُ غُلاَمًا كَانَ اسْمُهُ عَبْدُ اللهِ ، قَالَ : فَذَكَرُوْا أَنَّهُ كَانَ مِنْ خَيْرِ أَهْلِ زَمَانِهِ

“Bab tentang riwayat doa Nabi Muhammad Saw dengan keberkahan untuk kehamilan Ummu Sulaim dari Abu Thalha, Abu Thalhah bersetubuh dengannya, Kemudian Nabi Saw mendoakan: “Semoga Allah memberkati kalian berdua di malam kalian”. Ummu Sulaim melahirkan anak untuk Abu Thalhah, bernama Abdullah. Mereka menyebutkan bahwa Abdullah adalah termasuk orang terbaik di masanya”(HR Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwah, 6/406)

Mendoakan anak-cucu juga telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim :

وَقَالَ { وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ } يَنْبَغِي لِكُلِّ دَاعٍ أَنْ يَدْعُوَ لِنَفْسِهِ وَلِوَالِدَيْهِ وَلِذُرِّيَّتِهِ.

“… Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim: 35). Ibnu Katsir berkata: Dianjurkan bagi setiap orang yang berdoa untuk mendoakan dirinya sendiri, kedua orang tuanya dan anak cucunya” Tafsir Ibnu Katsir: 4/513


Adapun contoh doa yang bisa dibacakan pada acara nujuh bulan ini bisa kita simak dalam karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo, dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 120:
 
اللَّهُمَّ يَا مُبَارِكُ بَارِكْ لَنَا فِي الْعُمُرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْوَلَدِ اللهم يَا حَافِظُ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ وَ لَا تُقَدِّرْهُ سَقَمًا وَ لَا مَحْرُوْمًا اللَّهُمَّ صَوِّرْ مَا فِي بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ فِي قَلْبِهِ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللّهُمَّ طَوِّلْ عُمُرُهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِجَاهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ

Allahumma Yâ Mubârik, bârik lanâ fil ‘umuri war rizqi wad dîni wad dunya wal waladi. Allahumma yâ Hâfidzu, ihfadz waladî mâ dâma fî bathni ummihi wasyfihi ma’a ummihi Anta asy-syâfî lâ syifâ`an illâ syifâuka wa lâ tuqaddirhu saqaman wa lâ mahrûman. Allahumma shawwir mâ fî bathnihâ shûratan hasanatan jamîlatan kâmilatan wa tsabbit fî qalbihi îmânan bika wa bi rasûlika fiddunya wal âkhirah. Allahumma thawwil ‘umurahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluqahu wafshah lisânahu wa ahsin shautahu liqirâ-atil qur`âni wal hadîtsi bi jâhi sayyidil mursalîn


“Ya Allah Sang Pemberi Berkah, berkahi kami dalam umur, rizqi, agama, dunia, dan anak. Ya Allah Sang Penjaga, jaga anakku selama dia berada di perut ibunya, beri kesehatan pada dia dan ibunya. Engkau Sang Pemberi Kesehatan. Tiada kesehatan kecuali dari-Mu, tiada yang bisa mentakdirkan sakit dan bahaya. Ya Allah, bentuklah janin yang ada di perut ibunya dengan rupa yang baik, indah, dan sempurna. Tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan rasul-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan akhlaknya, fasihkan lisannya, merdukan suaranya untuk membaca Al-Qur’an yang mulia dan hadits, dengan berkah derajat sang penghulu para utusan.”

Namun alangkah semakin bertambah barokah bila calon bapak maupun ibu yang sedang mengandung merutinkan bacaan Al-qur'an dan doanya pada waktu-waktu yang mustajabah.

Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bi shawab.
Sumber : NU on line & Aswaja Center Jatim

Tambahan doa walimatul Chamli :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar