Sabtu, 28 Desember 2019

Tindakan Bengis Abu Lahab



KISAH RASULULLAH ﷺ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Sepeninggal Abu Thalib, Abu Lahab terpilih sebagai ketua Bani Hasyim. Segera setelah ia terpilih, Abu Lahab menyatakan melepas perlindungan terhadap diri Rasulullah dengan memberikan pengumuman secara terbuka di Pasar Ukazh dan di Ka'bah. Ini adalah tindakan yang amat kejam, sampai Rasulullah sempat minta perlindungan dari keluarga selain Bani Hasyim.

Bani Hasyim adalah satu di antara sekian banyak kabilah. Pemimpin sebuah kabilah dipilih karena bijak, berani, dan tegas. Pemimpin kabilah menduduki kedudukan terhormat. Pemimpin kabilah biasanya dipilih setelah berusia 40 tahun.

Dalam pertempuran, kaum muda berjuang di garis depan melindungi pemimpin kabilah dan sesepuh di garis belakang.

Cara Rasulullah Berdakwah
Ada 6 cara yang dilakukan Rasulullah untuk berdakwah :

  1. Mengumpulkan orang.
  2. Mendatangi tempat-tempat pertemuan dan keramaian.
  3. Mendatangi kota-kota lain.
  4. Menugasi setiap muslim untuk berdakwah.
  5. Menugasi muslim pilihan untuk mengajar.
  6. Mengirimkan surat dan utusan kepada para raja dan pemimpin.
Tha'if
Rasulullah berdakwah ke Tha'if pada tahun 10 kenabian (akhir Mei 619). Tha'if terletak 100 kilometer sebelah Tenggara Mekah. Tha'if adalah kota pegunungan dengan ketinggian hampir 2.000 meter diatas permukaan laut. Tha'if adalah kota dagang dengan hasil bumi dan perkebunan buah seperti anggur.

Rasulullah mencoba mengalihkan dakwah langsung keluar Kota Mekah. Bersama Zaid bin Haritsah, Rasulullah pergi ke kota Tha'if. Tiba di kota itu, Rasulullah menemui tiga orang pembesar kota dan menawarkan Islam kepada mereka. Apa tanggapan mereka?

"Bahkan akan kusobek-sobek selubung Ka'bah untuk membuktikan bahwa demikian tidak percayanya aku padamu!" ujar seseorang.

Mendengar temannya bicara seperti itu, yang lain tersenyum mengejek sambil berkata,"Apakah Tuhan tidak mendapatkan orang yang lebih baik daripada kamu? Kalau engkau seorang nabi, pastilah engkau terlalu mulia untuk menjadi teman bicaraku. Kalau bukan, maka engkau terlalu rendah kulayani.

"Rasulullah meminta tiga pembesar Tha'if yaitu Mas'ud, Abdu Yalail, dan Habib, tidak mengumumkan kepada masyarakat penolakan mereka terhadap beliau. Akan tetapi, ketiga pembesar itu tidak mengabulkan permintaan Rasulullah. Mereka malah menghasut agar para pemuda mengolok-olok Rasulullah.

Mereka keluar dan berteriak kepada orang banyak,

"Wahai penduduk Tha'if! Lihat orang ini! Ia mencoba mengganti para berhala kita dengan satu Tuhan baru yang tidak terlihat!"

Para pemuda mulai datang bergerombol dengan wajah memerah karena murka. "Orang ini rupanya berniat menipu dan membodohi kalian! Apa yang akan kalian perbuat?"

"Usir dia!"

"Jangan cuma diusir, lempar dia dengan batu agar jera dan tidak berani membawa kegilaannya kemari!"

Kemudian, mulailah para pemuda melempari Rasulullah dengan batu. Melihat hal itu, orang-orang kaya tidak mau ketinggalan. Mereka menyuruh budak-budaknya,"Hei, tunggu apalagi? Ambil batu dan lempari dia! Sekaranglah saatnya kalian bersenang-senang!"

Rasulullah dan Zaid berlari di sepanjang jalan ke luar Kota Tha'if. Mereka diikuti hujan batu disertai gemuruh caci maki dan cemooh gerombolan pemuda dan budak. Batu-batu terbang berbunyi debag-debug menghantam seluruh tubuh Rasulullah meski sudah dilindungi Zaid. Darah suci Rasulullah berceceran di sepanjang jalan.

 Doa Rasululllah
Setelah jauh keluar dari kota, gerombolan orang yang mengejar Rasulullah pun membubarkan diri dengan senyum puas dan mengejek. Saat itu Rasulullah bertemu dengan seorang istri pembesar Tha'if dari Bani Jumah yang sedang lewat. Perempuan itu memandang Rasulullah dengan rasa kasihan bercampur heran."Lihatlah, apa yang ditimpakan kepada kami oleh rakyat suamimu," sabda Rasulullah.

Mendengar orang Tha'iflah yang menganiaya beliau, perempuan itu berlalu dengan perasaan takut jika diketahui orang bahwa ia menunjukkan belas kasihan kepada Rasulullah.

Untuk melepas lelah dan membasuh luka, Rasulullah dan Zaid berlindung di sebuah kebun anggur milik Utbah dan Syaibah. Keduanya anak Rabi'ah, seorang pembesar Quraisy. Saat itu, keluarga Rabi'ah memerhatikan Rasulullah dari jauh, tetapi mereka tidak berbuat apa pun.

Setelah napasnya kembali normal, Rasulullah mengangkat kepala dan menengadah ke langit. Beliau memanjatkan doa yang amat mengharukan.

"Allahuma ya Allah, kepada-Mu juga aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kemampuanku, serta kehinaanku di hadapan manusia."

"Oh Tuhan Maha Pengasih, Maha Penyayang, Engkaulah Pelindungku."

"Kepada siapa hendak Engkau serahkan aku? Kepada orang jauh yang berwajah muram, kepadaku, atau kepada musuh yang akan menguasai diriku?"

"Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli, karena sungguh luas kenikmatan yang Engkau limpahkan kepadaku."

"Aku berlindung kepada nur wajah-Mu yang menyinari kegelapan, dunia, dan akhirat."

"Janganlah kemurkaan-Mu menimpa aku."

"Kepada-Mu lah aku menghamba sampai Engkau puas sesuai kehendak-Mu. Tiada yang lebih kuat dan kuasa dari pada-Mu."



Rabu, 25 Desember 2019

Khotmil Qur'an & Temu Silaturahim Menyambut Tahun Baru 2024 M




Menindaklanjuti arahan dari pemerintah dan pemangku keamanan - ketertiban dalam menyambut pergantian tahun, dengan mengisi acara dzikir dan kegiatan yang positif.

Baca pula : Himbauan Ketua RT 08

Maka Pengurus RT 08 RW 02 Medokan Ayu bersama Ketakmiran Musholla As-Suyudi mengadakan agenda kegiatan :

Selasa, 31 Desember 2019
  1. Pukul 17.00 jalan di sisi selatan Musholla  As-Suyudi ditutup, dan selanjutnya dipasangi tikar oleh pengurus RT
  2. Pembukaan Khotmil Qur'an, Bakda Maghrib di dalam Musholla
  3. Khususiyah Ahli Kubur
  4. Pembacaan Khotmil Qur'an
  5. Sholat Isya Berjamaah
  6. Melanjutkan Khotmil Qur'an
  7. Bakda Isya, Bagi warga yang berkenan silaturahim, saling menyapa sesama warga dan bercengkrama; dapat berkumpul pada tikar yang terletak di jalan sisi selatan musholla sambil menikmati sajian dan jagung bakar yang disediakan.
  8. Doa Khotmil Qur'an
Pukul 23.00/ setelah Doa Khotmil Qur'an, akan dilaksanakan syukuran bersama dengan Ketakmiran Musholla As-Suyudi, Pengurus RT 08 dan Warga, di jalan sebelah selatan Musholla As-Suyudi.

Refleksi
Tahun baru atau pergantian tahun seperti juga pergantian bulan, pergantian minggu, pergantian hari atau pergantian siang dan malam. Semuanya adalah 'stasiun waktu' untuk muhasabah dan tadabur.

Muhasabah :
Memperhitungkan diri atas capaian hidup yang telah berlalu.
  1. Apakah amal ibadah semakin meningkat 
  2. Apakah kualitas hidup bersama keluarga telah memberikan yang terbaik buat mereka
  3. Apakah potensi diri telah memberikan yang terbaik di lingkungan kerjanya
  4. Apakah kebersamaan semakin memberikan manfaat dalam kehidupan bermasyarakat

Tadabur :
Mengamati fenomena dengan fikiran hati, mempunyai makna :
  1. Perubahan waktu dan berganti hari merupakan takdir yang telah ditentukan Allah, manusia hanyalah memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.
  2. Hasil rotasi bumi yang menyebabkan siang dan malam, merupakan fenomena planet yang mengorbit pada kedudukan lintasannya. Bila beredar diluar orbitalnya, maka dipastikan terjadi bencana dan tabrakan; Begitu pula sebaiknya seorang hamba senantiasa berada pada kedudukan norma agama dan aturan perundangan yang telah ditetapkan
Jangan pernah menyerah dan tetap menemukan ribuan alasan dan semangat untuk berjuang menyambut awal yang baru, dan menjadikan hidup lebih bermakna dan bermanfaat

Wassalamualaikum wr wb.

Selamat tahun baru 2020 M

Ketua Takmir
Suparman, SH

Mengetahui,
Ketua RT 08 RW 02 Medokan Ayu
Huriyanto

Dokumentasi Kegiatan :