Jumat, 27 Juli 2018

Doa Harian Untuk Anak



Pembelajaran ibadah dalam keluarga merupakan masalah praktis yang memerlukan pelatihan dan pembiasaan. 

Karena itu, orang tua hendaknya tidak hanya merasa cukup memberikan keterangan tentang pentingnya doa dan dzikir kepada anak-anak, namun seyogyanya mereka memerintahkan anak-anak supaya melatih dan mengulang kegiatan berdoa, sehingga kebiasaan berdoa benar-benar melekat dalam diri mereka.

Sayidina Ash-Shadiq meriwayatkan : "Ayahku terbiasa mengumpulkan kami di waktu shubuh dan menyuruh kami supaya berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari."


Doa Hari Jum'at


Doa Hari Sabtu


Doa Hari Ahad











Kamis, 26 Juli 2018

10 PANTANGAN BAGI SUFI



Semoga kita mampu menghindarinya... 
Dalam kitab Al-Ghunyah Lithalibi Thariq Al-Haqq, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani 

Mengungkap 10 pantangan yang harus dihindari bagi sufi yang sedang melakukan mujahadah dan muhasabah

Yakni:

01. Pantang bersumpah demi Allah
terlepas dari apakah yang dikatakan itu benar atau bohong, baik sengaja atau tidak sengaja. 
Ketika seseorang telah mengokohkan prinsip tersebut dalam dirinya dan membiasakan pada lisannya, niscaya Allah akan membukakan satu pintu dari cahaya-cahaya-Nya, meninggikan derajatnya dan dikuatkan tekad dan pandangannya.

02. Pantang berbohong baik serius ataupun bercanda
Jika mampu melakukannya, maka Allah akan melapangkan dadanya dan menjernihkan pengetahuannya, hingga ia tak lagi mengenal dusta.

03. Pantang menjanjikan sesuatu kepada siapa pun, lalu urung memenuhinya, meski mampu mewujudkannya, kecuali memang ada alasan yang jelas. 
Lebih baik dia menghilangkan kebiasaan janji-janji. Jika mampu melakukannya, Allah akan membukakan pintu kemudahan dan derajat malu, dan memberi kasih sayang di tengah-tengah orang-orang jujur, serta menaikkan derajatnya di sisi Allah.

04. Pantang mencaci-maki makhluk lain, meski makhluk itu seukuran biji sawi atau lebih kecil lagi. Ini adalah akhlak kaum shaleh dan shiddiqin yang menghasilkan sesuatu yang baik, berupa perlindungan Allah di dunia dan derajat tinggi di sisi-Nya di akhirat.

05. Pantang mencaci-maki atau mendoakan hal-hal buruk kepada seseorang, meskipun orang itu dzalim. 
Ia harus memaafkan orang itu karena Allah, dan tidak membalas balik dengan ucapan ataupun perbuatan. 
Jika mampu melakukan itu, Allah akan memberi kedudukan terhormat di dunia dan akhirat, meraih cinta kasih segenap makhluk, baik jauh atau dekat, serta akan dikabulkan doanya.

06. Pantang menyebut musyrik, kafir, dan munafik kepada Ahli Kiblah (Muslim).
Laku ini akan menjauhkan dari murka Allah dan mendekatkan kepada ridha dan kasih sayang Allah. Menjadi pintu mulia menuju Allah yang membuat si hamba dikasihi oleh segenap makhluk.

7. Pantang berpikir dan berangan-angan melakukan kemaksiatan lahir dan batin, 
serta mencegah anggota tubuhnya dari hal itu. Ini adalah amalan yang paling cepat mendapat pahala bagi kalbu maupun fisik di dunia, disamping pahala di akhirat.

08. Pantang menggantungkan biaya hidupnya kepada siapa pun, baik dalam jumlah sedikit atau banyak, pada saat memerlukan ataupun tidak. Sikap semacam ini akan melengkapi kemuliaan ibadah dan kehormatan ahli takwa, dan ini adalah pintu terdekat pada keikhlasan.

09. Pantang bersikap tamak terhadap apa yang dimiliki manusia. 
Ini adalah kemuliaan terbesar, kekayaan sesungguhnya, kekuasaan agung, kebesaran yang luhur, keyakinan yang benar, dan kepasrahan yang tepat. Ia merupakan satu pintu keyakinan kepada Allah dan pintu zuhud yang mengantarkannya pada warak.

10. Pantang bersikap takabur dan harus selalu tawajjuh.
Sikap rendah hati ini akan menguatkan posisi hamba, meningkatkan derajatnya, menyempurnakan kemuliaannya di sisi Allah dan makhluk-Nya. Laku ini adalah dasar dan penyempurnaan seluruh ketaatan. Dan, menjadi tujuan mulia kaum zuhud ahli ibadah.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Al-Ghunyah Lithalibi Thariq Al-Haqq.

ALLOHUMMA SHOLLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA 'ALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD

Rabu, 25 Juli 2018

Sholat Gerhana Bulan Total


(Ikhbar Gerhana Bulan Total)

Assalamualaikum wr wb

Sehubungan terjadinya Gerhana Bulan Total, Ketakmiran Musholla As-Suyudi InsyaAllah akan memfasilitasi pelaksanaan Sholat Gerhana Bulan tersebut, pada :

Sabtu, 28 Juli 2018
Mulai Pukul 03.00 s.d Sholat Shubuh Berjamaah
Tempat Musholla As-Suyudi

Agenda :
pukul 03.00-03.30
Berkumpul, Qiyamul Lail, Takbiran

Pukul 03.30-04.00
Pelaksanaan Sholat Gerhana Bulan
Imam : Ustadz Hananto
Khotib : Ustadz Abdul Lathif

Pukul 04.00-04.22
Takbiran Bersama

Pukul 04.22-selesai
Sholat Shubuh Berjamaah.

Atas Perhatian dan Partisipasinya, dihaturkan terimakasih.

Wassalamualaikum wr. wb

Ketua Takmir
      
       t.t.d

Suparman, SH.

Risalah Pelaksanaan dan Khutbah Sholat Gerhana Bulan


(Imam Ustadz Hananto; Menjelaskan Kaifiyah/ tatacara sholat gerhana bulan)

Khotib : Ustadz Abdul Lathif

Materi Khutbah :
  1. Mengajak lebih meningkatkan Taqwa kepada Allah, dan kesadaran atas dosa pribadi, dan Peristiwa gerhana sebagai titik awal bertaubat kepada Allah
  2. Allah Maha Kuasa mengatur alam dengan rapi dan teratur 
  3. Hendaknya menjadi contoh,  bahwa dalam keteraturan terjadi ketentuan, semakin menyadari perjalanan hidup bisa jadi dalam kegelapan hati karena manusia menurutkan hawa nafsu dan di luar garis ketentuan Allah. misalnya penjajahan suatu bangsa dan pertumpahan darah
  4. Merupakan peringatan dan iktibar dalam mengambil pelajaran
  5. Langkah permulaan memohon ampun kepada Allah dan senantiasa memperoleh hidayah
  6. Bertaubatlah kepada Allah agar memperoleh kebahagiaan, (QS. Nur)
  7. Bertaubat dan beriman adalah orang yang beruntung
  8. Peran aktif di segala bidang masyarakat
  9. Jauhkanlah pertentangan di tengah masyarakat
  10. Janganlah membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya 

Lantunan Takbir dipimpin oleh Ketua Takmir, Bapak Suparman



Minggu, 22 Juli 2018

Kegiatan Yasin Tahlil RT 08

Mulai aktif Kembali setelah liburan Ramadhan dan lebaran, bertempat di kediaman Bapak Mardiyono gang VIb.

Bersama pula diisi dengan Mauidlatul Chasanah oleh : Ustadz Nuril Huda Anwar dari Sidoarjo.

(Ustadz Nuril Huda Anwar)


Firman Allah :
Dipukul satu kali, dibalas satu kali...itu impas. Tapi siapa yang tidak membalas, tapi justru memaafkannya maka mendapatkan ganjaran besar dari Allah SWT

contoh : anak berantem dengan temannya di lingkungan masyarakat, orang tua ikut-ikut terlibat. anaknya sudah rukun tapi orang tuanya masih belum akur sampai dengan 3 minggu

hikmah Ramadlan dan Lebaran, adalah mengendalikan emosi, masalah dapat dimusyawarahkan.

Sabda Rasul : inti dari lebaran adalah saling membuka hati/ memaafkan tanpa syarat

menyambung silaturahim itu, menjadikan umur yang sudah dijatah Allah semakin berkualitas, sehingga bekal 11 bulan akan tetap mengalir sesuai syariat Allah

(suasana ceramah)

Rasulullah mengucap Aamiin 3 kali setelah khutbah karena Malaikat Jibril berdoa saat Idul Fitri ;

Doa Pertama, Jangan diterima ibadah anak yang masih durhaka kepada orang tua (dasar lahirnya budaya mudik dan sungkem kepada orang tua). Sehingga alat transportasi banyak terlibat.

oleh sebab itu hati terbuka kepada siapapun untuk memaafkan

Doa kedua, Jangan Kau(Allah) terima ibadahnya isteri yang durhaka kepada suaminya. 
Walaupun isteri lebih tinggi kedudukan/ gajinya, tetap harus taat kepada suaminya. dan suaminya tetap harus menjadi imam

Doa ketiga, Jangan Kau(Allah) terima ibadah dan puasa orang yang belum memaafkan sesamanya hingga setelah hari raya

Sehingga antar tetangga tidak ada masalah yang tidak akan selesai bila diatur dengan musyawarah

Jumat, 20 Juli 2018

Kegiatan Idul Adha 2018

(spanduk kegiatan Idul Adha)

(Rapat Panitia)

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada jamaah dan warga untuk kegiatan Idul Adha, maka ketakmiran Musholla As-Suyudi mengagendakan :

Penerimaan Hewan Qurban
Bagi donatur dapat menyumbangkan hewan qurban meliputi sapi atau kambing.
Untuk kolektif sapi sebesar Rp. 2,6 juta/orang.
Untuk yang berniat kurban kambing, dapat menitipkan pembeliannya kepada panitia dengan kisaran harga minimal Rp. 2,6 juta/ekor

Dapat menghubungi panitia :
Bpk Niti Sutrisno
Bpk Sukatno
Bpk Nardi
Bpk Suparman
Bpk Toto-6A
Bpk Gatot-gang 9

Takbir Keliling

(poster Takbir Keliling)

Pelaksanaannya pada :
Selasa, 21 Agustus 2018
Bakda Sholat Isya
Rute mengelilingi medokan kampung
Peralatan yang disediakan : satu unit mobil sound system, alat tabuh perkusi, oncor, snack peserta

(video  Pelaksanaan takbir keliling)


Sholat Idul Adha


(poster sholat Idul Adha)

Dilaksanakan pada :
Rabu, 22 Agustus 2018
Pukul 06.00 wib
Indoor & jalan samping Musholla As-Suyudi
Imam & Khotib : Ustadz Drs. Nuril Huda dari Sidoarjo


Hasil Pelaksanaan
Tema Khotbah : "Mengapa Nabi Ibrahim mendapatkan perintah menyembelih putranya ?"

  1. Sholat Idul Adha adalah tahunan, hukumnya sunnah muakad, namun bila tidak mengikutinya merugi.
  2. Ucapan selamat bagi yang menjalankan ibadah haji, mendoakan sehat sehingga bisa menjalankan seluruh agenda rangkaian haji dan menjadi haji mabrur
  3. Dirgahayu RI ke-73 dan berharap pemimpinnya mendapatkan bimbingan  dari Allah dan menjadi negeri baldatun thoyibatun warobbun ghofur
  4. Prihatin akan gempa bumi di Lombok, dan membantu dengan menyisihkan sebagian rezekinya
  5. Sukses pelaksanaan Asian Games dan prestasi bagi bangsa
  6. Firman Surat An-Nahl 123 : Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
  7. Memang ada syariat Nabi Muhammad mewarisi syariatnya Nabi Ibrahim.
  8. Termasuk Kakbah dan Maqom Ibrahim yang digunakan untuk membangun kakbah
  9. Kota mekkah dibangun saat masih gersang, tandus dan tidak ada tanaman.
  10. Khitan juga diwariskan saat Nabi Ibrahim berusia 80 tahun
  11. Thowaf dan sai merupakan ittiba' mengikuti siti Hajar
  12. Lempar jumroh saat Nabi Ibrahim digoda setan, sehingga menjadi rangkaian ibadah haji
  13. Nalar akal sehat perintah menyembelih anaknya, maka umat manusia akan habis.
  14. Dalam kitab dhurotun nashihin, Nabi Ibrahim sebagai juragan ternak pernah kurban 1000 kambing, 300 sapi, dan 100 unta, bila dikurs kan mencapai 17,5 milyar
  15. Dalam sejarah kehidupan manusia sepanjang zaman, hanya Nabi Ibrahim yang mampu berkurban dengan jumlah yang besar tersebut, sehingga menjadi decak kagum umat manusia; sehingga pernah terucap oleh Nabi Ibrahim bahwa jangankan semua hewan untuk dikurbankan, anaknya pun siap beliau kurbankan, walaupun saat itu belum punya anak.
  16. Saat itu beliau masih punya istri Siti Saroh, dan di Mesir mendapatkan istri lagi dari pembantunya yang darinya dikaruniai putra bernama Ismail, yang kelahirannya diidamkan-idamkan.
  17. Saat usia Ismail menginjak remaja, maka Allah menagih nadzar Nabi Ibrahim yang pernah diucapkan dan dicatat oleh malaikat Rokib
  18. Sehingga mimpi tiga hari berturut-turut untuk menyembelih putranya.
  19. Pada tanggal 8 dzulhijjah disebut Tarwiyah, yang artinya bimbang.
  20. Tanggal 9 dzulhijjah disebut Arofah, yang artinya mantap
  21. Pada esoknya saat shubuh dibangunkanlah Ismail, dimandikan, dipakaikan baju yang bagus, dan diberangkatkan ke Mina yang mempunyai arti "tumpahan darah", tempat pelaksanaan penyembelihan
  22. Sampai di Mina, dalam hatinya Nabi Ibrahim berdialog dan menyampaikan ke Ismail tentang mimpi penyembelihan tersebut.
  23. Jawab Ismail, laksanakan perintah itu bila  memang betul-betul perintah dari Allah. InsyAllah kita termasuk orang-orang yang bersabar.
  24. Ketika semuanya sudah siap, saat pedang diayunkan ke leher Ismail, terdengar teriakan malaikat Jibril bertakbir, dan menyiapkan domba dari surga sebagai pengganti Ismail
  25. Hikmahnya : nilai ketakwaan dan kesabaran di atas segala-galanya walaupun harus berkorban jiwa
  26. Rasulullah bersabda : pilihlah hewan yang gemuk, karena menjadi kendaraan melewati sirotol mustaqim menuju surga
  27. Mari berkaca, sampai setua ini apakah belum berkurban?; Sedangkan Nabi Ibrahim berqurban dengan ribuan ternaknya. Terlahir manusia  tidak punya apa-apa, sekarang  punya mobil rumah dan seterusnya.
  28. Dari Abi-Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih qurban, janganlah mendekati tempat shalat kami”. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim menshahihkannya).

(Kondisi Indoor)

(ramah tamah bakda sholat ied)



Penyembelihan Hewan Qurban
InsyaAllah dilaksanakan pada :
Rabu, 22 Agustus 2018
pukul 07.30 sd selesai













(Video penyembelihan)


Distribusi Daging Qurban
Pendistribusian akan dilaksanakan :
Rabu, 22 Agustus 2018
Pukul 14.00 sd 16.00
Metode menggunakan pick-up berkeliling  menuju rumah masing-masing warga oleh remaja Musholla

Penerimaan Infaq Qurban
Untuk menyukseskan seluruh agenda Idul Adha, Jamaah dan warga dapat berpartisipasi dalam memberikan infaq, sekaligus berniat sebagai latihan qurban, semoga tahun berikutnya dapat berqurban hewan sapi/kambing

Infaq Qurban dapat menghubungi :
Bpk Toto-6A
Bpk Huri-6B
Bpk Nardi-6raya dan 6C
Bpk Parman-6D
Bpk Gatot-gang 9

Daftar Donatur Sapi Kolektif I :
  1. Mbak Umi- 6raya
  2. Bpk. Gatot gang 9
  3. Achmad Dzulfiqar Sabil- 6raya
  4. Mbah Genuk (Bpk. Nardi)
  5. Ibu Setyawanti (Bpk. Erik- 6B)
  6. Bpk Hery- 6D
  7. Fenti Nano Putri- 6raya

Daftar Donatur Sapi Kolektif II :
  1. Bpk. Yekti- 6raya
  2. Ibu Awarnati- 6c
  3. Ibu Mujayanah
  4. Bpk. Bayu Arifieanto-6c
  5. Alm. Bpk Moelyono- 6B/86
  6. Bpk. Dwi- 6d/18
  7. Bpk. Gunawan- 6raya

Daftar Donatur Sapi Kolektif III :
  1. Ibu. Ike Hernawati (Bpk. Boby- 6c)
  2. Bpk. Andry Setyawan- 6d/25b
  3. Ibu. Lilik Umiyati- 6/21
  4. Bpk. Mahfud bin Saie- 6c/04
  5. Octa Rizkia D.- 6raya
  6. Bpk. Juwari- Semolo waru
  7. Bpk. Suparman
Daftar Donatur Sapi Kolektif IV :
  1. Bu. Musfirotun- 6a/14
  2. Bu. Wahyu- 6c/39
  3. Bpk. Anggit (Abah Wardi)- 6c
  4. Bpk. Agus Rutanto- 6b/ 70
  5. Bu. Dian Wahyuni- 6b/41
  6. Alm. Ibu Aslichah (Bu. Endang)-6b/7
  7. Bpk. Ikhsan (Bu. Endang)- 6b/ 7

Daftar Donatur Sapi Kolektif V
  1. Alm. Mbah Wagiyem (Bpk. Tukiyo)
  2. Bpk. Edy Darmawan-6c/76
  3. Mbak Devi Ryana Wachisbu-XIc/1
  4. Alm.Bpk.Misman(Mas Gunawan)-6b/46
  5. Amelia (Mas Hengky)- VIb
  6. Bpk. Fransi Sidharta- VId
  7. Alm. Bpk. H. Muh Djen (Bpk Nurhadi)-VIraya

Daftar Donatur Sapi Kolektif VI
  1. Bpk. Seger- 6b
  2. Bpk Huriyanto- 6b
  3. Bpk. Ropingi- 6b
  4. Bpk. Rizal- 6b
  5. Bpk. Kusno- 6b
  6. Bpk. Rudi. S- 6b
  7. Ibu Nanik- 6b

Daftar Donatur Kambing :
  1. Anak Hanan (Bp.Cipto)- 6c
  2. Anak Kevin (Bp. David)- 6a
  3. Bapak Tomy- X/30
  4. Bapak Herman - 6c/32
  5. Yoga (Bu Gatot)- SMS
  6. Suhartono- Keluarga bu Betty
  7. Bpk. Elsa- VIb/4b
  8. Bpk. Muhammad Soleh, SH- 6d
  9. Bpk. Pangestu Raharjo- 6raya
  10. Bpk. Bambang-6b
  11. Bpk. Arif-gang X
  12. Bpk. Bambang Ghoib-6a
  13. Bu. Bambang Ghoib- 6a
  14. Ibu Suria- 6b


Daftar Donatur Infaq :
  1. Hamba Allah- Ykp (100ribu)
  2. Hamba Allah (I.M)-6raya (300ribu)
  3. Hamba Allah (N.H)- 6raya (200ribu)
  4. Hamba Allah (B.G)- 6a (200ribu) 
Total Infaq : Rp. 800ribu

Susunan Panitia Idul Adha

Progres Kinerja Panitia

Surat Undangan Rapat Panitia


Petunjuk Pelaksanaan Teknis
KEGIATAN TAKBIR KELILING
Selasa, 21 Agustus 2018
15.00-17.00
Persiapan Alat dan Transportasi
Pick Up : Pinjam pak Seger
Pj : Pak Budi Rama
Portable Sound : Pinjam pak Ipang
Pj : Pak Budi Rama
Oncor & Minyak tanah :
Pj : Pak Budi Rama
Atribut Bendera Kertas :
Pj : Pak Onny dan Remus
100 snack konsumsi :
Pj : Pak Onny dan Remus

19.30-21.00
Pembukaan
MC : Mbak Yuni
Sambutan Ketua Panitia : Pak Nardi
Doa Keberangkatan : Pak Sutopo
Ketua Rombongan : Pak Budi Rama
Pos 1 : Pertigaan Pak Arifin
Pj : Mas Rony
Pos 2 : Pertigaan Penjual Buah
Pj :
Pos 3 : Pertigaan Menuju Masjid
Pj :
Pos 4 : Pertigaan Kelurahan lama
Pj :
Pos 5 : Warkop Putra Bangsa gg I
Pj :
Pembagian snack anak : Remus
Konsumsi Remus : Pak Budi Rama

Petunjuk Pelaksanaan Teknis
BIDANG SHOLAT IDUL ADHA
Persiapan Shoft Sholat
Selasa, 21 Agustus 2018
21.00-23.00
Pasang dua terop : Semua panitia
Penetapan shoft jamaah : semua panitia

"Untuk bagian dalam musholla dan jalan samping selatannya diperuntukkan Jamaah pria, untuk lapangan timur dan samping selatannya diperuntukkan bagi jamaah wanita"

Cek Sound : Pak Rudi
Podium dan kursi Khotib : Pak Onny
Pembuatan laporan panitia : Pak Onny

Sholat Idul Adha
Rabu, 22 Agustus 2018
05.00-06.00
Persiapan
Cek Sound : Pak Rudy
Cek Shof : Pak Hananto
Pimpinan Takbir : Pak Lathif
Pengarah shof : Pak Hananto, Pak Huri
Keamanan area : Pak Didik, Pak Pongky, Pak Ifan
Penyampaian Laporan Panitia : Pak Nardi.
Hormat Kyai : Pak Sutopo, Pak Sarjono
Bisyaroh Kyai : Pak Mardiyono

Petunjuk Pelaksanaan Teknis
BIDANG PENYEMBELIHAN QURBAN
Persiapan 
Selasa, 21 Agustus 2018
21.00-23.00
Cek Alat & Ungkal : Pak Said, Pak Parno
Cek Timbangan : Musholla, Pak Tris, Bu Ragil
Cek Kresek daging : Pak Nardi (15 bal)
Cek kertas Tulisan As-Suyudi pada Kresek : Pak Mardiyono
Cek kertas tulisan bagi penyumbang : Pak Mardiyono
Konfirmasi Pick up : Pak Budi Rama

Prosesi Penyembelihan 
Rabu, 22 Agustus 2018
07.00-12.30
Penyembelihan Kambing dahulu : Abah Wardi
Pengulitan Kambing : Tim Pengulitan
Penyembelihan Sapi : Abah Wardi
Pengulitan Sapi : Tim Pengulitan
Pengungkal alat : Pak Said, Pak Parno
Sanitasi & pembersihan jerohan : Pak Suratman, Pak Harno, Pak Arif, dkk tim sanitasi
Konsumsi air minum : Ibu-ibu Panitia
Konsumsi makan siang : Ibu-ibu Panitia
Penimbangan daging kambing : Pak Agus, dkk tim penimbangan
Penimbangan daging sapi : Pak Suparji, dkk tim penimbangan
Pengalokasian untuk penyumbang : Pak  Niti Sutrisno
Perhitungan & Pengalokasian untuk warga dan panitia-relawan : Pak Budi Rama
Kepala dan kulit untuk dhuafa' : Pak Suparman
Makan siang & istirahat 

Pendistribusian Daging Qurban
Rabu, 22 Agustus 2018
13.30-16.00
Standby Pick up : Pak Budi Rama
Distribusi ke penyumbang : Remus
Distribusi ke warga : Remus
Distribusi bila ada sisa : Remus
Pembersihan areal kerja : Semua panitia


Pembahasan seputar problematika Qurban

Assalamualaikum wr wb.

Dengan mempertimbangkan aspirasi dari warga dan lebih menyempurnakan pelaksanaan Qurban yang lebih Syar'i di Musholla As-Suyudi, maka mohon bantuan pemikirannya dalam solusi berbagai hal, diantaranya :


  1. Kulit dan kepala hewan qurban yang didistribusikan ke kaum dhuafa/ fakir miskin di lingkungan RT 08, namun juga mempertimbangkan tetap memberikan bagi kaum dhuafa yang selama ini dapat tiap tahunnya dari eksternal. JAWAB : untuk kepala dan kulit dari kambing dan sapi diberikan kepada kaum dhuafa, diutamakan dari internal RT 08, dan juga mempertimbangkan juga dari eksternal yang selama ini sudah mendapatkan setiap tahunnya. dengan teknis kaum dhuafa tersebut dihadirkan pada pukul 13.00 dan ada proses serah terima dari panitia kepada kaum dhuafa tersebut.
  2. Bila ada kelebihan daging yang telah distribusikan, apakah akan diberikan keluar wilayah RT/ Eksternal, atau diberikan tambahan kepada kaum dhuafa di wilayah RT 08 ? JAWAB : Seluruh perolehan daging didistribusikan ke dalam warga RT 08, sehingga memungkinkan proporsi meningkat bobot penimbangannya.
  3. Bagi penyumbang kambing, apakah diperkenankan minta haknya, tapi berupa daging sapi ? (begitu pula sebaliknya). JAWAB : penyumbang qurban akan mendapatkan bagiannya sesuai dengan hewan yang diqurbankannya.
  4. Bila perolehan kambing sedikit, sedangkan menu yang dimasak oleh tim konsumsi untuk makan siang panitia diambilkan dari daging kambing semua, bisa berdampak pada kondisi daging qurban hanya habis untuk makan panitia, dan tidak ada yang bisa untuk didistribusikan, maka bisa berdampak pada keabsahan bagi pequrban kambing. Apakah ada solusi yang terbaik ? JAWAB : biaya operasional penyembelihan yang berasal dari pequrban, bisa dialokasikan dengan membeli kambing sendiri/ potongan daging di pasar, untuk selanjutnya digunakan konsumsi makan siang panitia, sehingga tidak terlalu banyak mengambil daging dari qurban
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Hidayah demi kesempurnaan kita mengawal amanah dari warga ini.

Wassalamualaikum wr wb

Bidang Dakwah dan Tarbiyah.

RAPAT LPJ KEUANGAN & PEMBUBARAN PANITIA.


(Undangan Rapat)

Telah dilaksanakan rapat dengan hasil sebagai berikut :

  1. Ketua Panitia menyampaikan laporan anggaran penerimaan dan pengeluaran, serta saldo kepanitiaan.
  2. Ketua takmir mengucapkan terimakasih atas kerjasama, kekurangan dan saran sebagai penyempurna untuk pelaksanaan tahun-tahun yang akan datang.
  3. Usulan untuk membentuk tabungan qurban, dan akan dikoordinir oleh ketakmiran As-Suyudi
  4. Usulan pembelian daging kambing dengan menggunakan dana operasional dari pequrban pada H-1, untuk digunakan makanan konsumsi saat penyembelihan; agar panitia dan relawan tidak terlalu banyak mengambil daging dari ternak qurban untuk konsumsi.
  5. Usulan saat penyembelihan, disediakan alat mesin pemotong tulang agar pelaksanaan cepat selesai dan distribusi daging tidak sampai larut sore
  6. Usulan pengadaan pisau sembelihan, mempertimbangkan yang ada selama ini sudah terlalu tua besinya.
  7. Serah terima berkas administrasi dan saldo anggaran panitia, dari ketua panitia kepada ketua takmir musholla As-Suyudi
  8. Penutup dan doa
  9. Ramah tamah.
( Usulan Mesin Pemotong Tulang)


(Laporan Keuangan Panitia- Alhamdulillah ada donatur yang telah menutup kesalahan panitia dalam membantu kaum dhuafa' transaksi jual beli kepala dan kulit ternak qurban)

(Laporan keuangan revisi)


Pak Nardi/ Ketua Panitia-Kiri
Pak Suparman/ Ketua Takmir-Kanan
(Serah terima LPJ & Saldo anggaran)

Alhamdulillah, dengan berakhirnya hari Tasyriq bersama pula berakhirnya kinerja kepanitiaan beserta Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan & Keuangannya.






Baca Juga :


Doa Bulan Dzulhijjah

Laporan Kegiatan Idul Adha 2018
Fiqih Qurban
Keutamaan puasa bulan Dzulhijjah

Selasa, 17 Juli 2018

Program Tahfidz Al-Qur'an



(kartu Tahfidz Musholla As-Suyudi)

Dalam melaksanakan program Baca Tulis Al-Qur'an di Musholla As-Suyudi, maka target yang ingin dicapai :

  1. Bagi santri  putra kelas mahir, akan diikutsertakan pada jamaah khotmil Qur'an pekan ke-dua setiap bulan
  2. Bila santri mahir ada sejumlah lebih dari 10 orang, maka akan difasilitasi terbentuknya Jamaah Khotmil Qur'an khusus santri
  3. Bagi santri yang mahir, dapat mengikuti program Tahfidz Al-Qur'an (ketentuan terlampir)
Tujuan Tahfidz Al-Qur'an :
  1. Agar pelaksanaan program baca tulis Al-Qur'an dapat berkembang dan berkesinambungan
  2. Agar melatih memori otak santri dengan menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an
  3. Agar menunjang wawasan dan pengetahuan santri terhadap pendidikan agama di sekolah formalnya
  4. Agar menciptakan suasana pesantren pada Musholla dan rumahnya masing-masing

Pelaksanaan :
  1. Santri yang mengambil program tahfidz, bisa meminta kartu setoran tahfidz ke  pengurus takmir
  2. untuk tahap awal ini, program tahfidz juz 30/ juz amma
  3. Bila sudah merasa hafal, santri bisa menyetor bacaan kepada pembina ( Bpk Huri, Bpk Onny, Bpk Said, Bpk Zaini, Bpk Suparman) baik pada waktu bakda maghrib, maupun disenggang waktu beliau-beliau saat ada di musholla
  4. Setelah dinilai bacaan hafalannya lancar, maka pembina dapat meng-Acc kartu setoran santri.
  5. Bila mencapai minimal 10 santri yang hafal juz amma, maka akan diuji oleh lembaga tahfidz (misal : Jam'iyyatul Qurro wal Hufadz, atau direktorat Tahfidz Al-Qur'an SMKN 5 Surabaya) dengan mengundang walisantrinya.
  6. Semua program difasilitasi dan dibiayai oleh kas infaq musholla As-Suyudi.

Jumat, 13 Juli 2018

Tanya Jawab Seputar Qurban



Assalamu’alaikum ustadz, mau tanya tentang apa saja yang halal bagi panitia qurban?

Karena banyak terjadi panitia qurban di Masjid mengambil upah dari kelebihan harga hewan qurban.

Misal harga sapi 10 juta. Tiap pequrban dikutip 1,5 juta jadi ada kelebihan 500 rb. Bolehkah jadi milik panitia?

Terus tentang panitia yang meminta bagian tertentu dari hewan qurban seperti buntut, gimana hukumnya?

(Pertanyaan dari salah satu member grup WA Al-Wasathiyah wal I’tidâl)


JAWAB :


Wa’alaikumussalam warohmatullâhi wabarokâtuh

Dalil yang paling jelas untuk penyelenggaran pelaksanaan kurban (adha) adalah hadits di bawah ini :

‘Alî bin Abî Thâlib radhiyallâhu berkata :

أمرني النبي صلى الله عليه وسلم  أن أقوم على بدنه وأن أقسّم لحومها وجلودها وجلالها على المساكين ولا أعطي في جزارتها منها شيئاً

Nabi Shallâllâhu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan diriku untuk mengurusi unta-unta beliau dan memerintahkan untuk mendistribusikan daging, kulit, jilal (selubung seperti pelana yang ditaruh di punggung unta) kepada kaum miskin dan saya tidak memberikan (upah) apapun kepada si tukang jagal. [Muttafaq ‘alaihi]

Di dalam riwayat lain ada tambahan lafal :

قال : نحن نعطيه من عندنا

Beliau berkata : “Kami yang akan memberikan upahnya dari diri kami sendiri (bukan mengambil bagian dari hewan kurban, pent.)

Dari hadits di atas, dapat kita ambil faidah dan kesimpulan sbb :

Sahabat ‘Alî Radhiyallâhu ‘anhu di sini, adalah sebagai wakil sohibul qurban, yang dapat dianalogikan sebagai panitia kurban. Jadi, panitia kurban itu sebenarnya perwakilan dari sohibul kurban.

Berkurban itu adalah bentuk taqorrub kepada Allah, jadi hewan kurban tersebut statusnya adalah sudah dipersembahkan (dikurbankan) untuk Allah dan menjadi milik Allah. Bukan lagi milik sohibul qurban atau panitia. Karena itu sudah tdk boleh diperjualbelikan kembali, kecuali bagian tubuhnya seperti kulit yang lebih bermanfaat bagi fakir miskin, apabila dijual dan hasil penjualannya disalurkan kembali kepada mereka.

Memberikan upah kepada tukang jagal (jazzar) dengan bagian tubuh hewan kurban (seperti kulit, tanduk, dan semisalnya) adalah tidak diperbolehkan. Karena termasuk bab transaksi jual beli, sedangkan hewan kurban tidak boleh diperjualbelikan seluruh bagian tubuhnya. Dengan demikian, tukang jagal, sohibul qurban, panitia atau siapapun, tidak boleh mengambil bagian dari hewan kurban untuk diperjualbelikan atau menganggapnya sebagai upah. Namun, menerima bagian dari hewan kurban, selama dianggap bukan sebagai upah adalah diperbolehkan.

(Ilustrasi Tukang Jagal)


Bolehkah panitia menerima daging yang melebihi jatah pembagian daging yang berlaku, misalnya distribusi pembagian daging adalah 1 kg per orang, lalu untuk panitia diberi lebih daripada itu, misalnya 2,5 kg?

Maka di sini, ada perbedaan pendapat :

Ada yang berpendapat tidak boleh secara mutlak dan menganggap bahwa kelebihan bagian dari hewan kurban hanya untuk panitia, adalah bagian dari upah, sehingga tidak boleh hukumnya.

Ada pula yang berpendapat bahwa panitia itu adalah orang yang diberi amanat sebagai perwakilan si-Sohibul Qurban, sehingga hukumnya sama dengan si-Sohibul Qurban. Maka dengan demikian dia boleh mendapatkan bagian apapun dari hewan kurban melebihi dari jatah distribusi lainnya. (Selama kelebihan bagian tersebut tidak dianggap upah, apabila dianggap upah, maka tidak boleh hukumnya). Dan inilah yang menurut kami paling kuat.

Bolehkan panitia meminta bagian tertentu dari hewan kurban, atau membuat acara masak-masak dari bagian hewan kurban tersebut?

Apabila tidak dianggap sebagai bagian dari upah, maka panitia boleh mengambil bagian dari manapun atau memasak sebagian dari hewan kurban tersebut.

Untuk yang menguatkan pendapat tidak boleh bagi panitia mengambil jatah melebihi dari jatah distribusi, maka mereka bisa melakukan pengumpulan jatah para panitia dan memasak jatah panitia tersebut.

Bolehkah panitia menerima upah?
Jawabannya adalah boleh selama tidak diambil dari hewan kurban, sebagaimana tukang jagal, yang boleh menerima upah asalkan bukan dari bagian yang diambil dari hewan kurban.

Lalu darimana upah tersebut didapat ?
Bisa dari dana operasional, dana taktis, dll yang dipungut dari sohibul qurban, atau dari lainnya.

Bolehkah panitia mengambil untung dari hasil penjualan kurban?

Perlu diketahui, bahwa panitia adalah perwakilan dari sohibul qurban yang diamanati untuk mewakili sohibul qurban dalam hal pembelian hewan, pemeliharaan hewan sebelum disembelih, proses penyembelihan, proses distribusi, dll.

Karena itu, hendaknya panitia di sini tidak bertujuan komersil atau mencari keuntungan, dan terbuka (transparan) kepada sohibul qurban.
Juga harus dipisahkan antara uang untuk pembelian hewan kurban, dengan uang operasional (baik itu untuk pemeliharaan, operasional, upah jagal, upah panitia, dll).

Bagaimana bila ada sisa dari hasil pembelian hewan qurban?

Dalam hal ini, panitia harus sudah menyampaikan kepada sohibul qurban, bahwa apabila ada sisa uang dari pembelian hewan qurban, maka dana tersebut disepakati bersama atau atas kerelaan sohibul qurban yang memperbolehkan dana sisa tersebut dikelola untuk hal lain (misal untuk tambahan biaya operasional, biaya pemeliharaan atau upah jagal maupun panitia).

Bolehkah menjual bagian tubuh hewan kurban, seperti kulit dan tanduknya, lalu hasil penjualannya dikembalikan kepada fakir dalam bentuk bentuk uang ?

Jawabannya adalah tdk mengapa sebagaimana diterangkan dalam Fatwa Lajnah Dâ’imah (no 16411) :

“Apabila kulit hewan sembelihan diberikan kepada orang fakir, atau kepada perwakilannya, maka tidak mengapa menjualnya dan menggantikan faidah kepada si fakir dengan harga jualnya.

(Ilustrasi kulit hewan kurban)

Sesungguhnya yang terlarang utk memperjualbelikan hanyalah sohibul qurban saja.

Karena itu tidaklah terlarang apabila lembaga sosial menjual kulit-kulit hasil sembelihan adha, dan memberikan hasil penjualannya untuk kebaikan orang-orang fakir.

Wabillâhit taufîq.
Wallâhu a’lam bish showab.
Akhûkum Abû Salmâ

Beberapa poin dari pembahasan  di atas mengambil Faidah dari al-Ustâdz Musyaffa ad-Darini hafizhahullâhu

Rabu, 11 Juli 2018

ARTI SEBUAH NAMA



Lebih dari sekedar sebuah agama, Islam sebagai way of life mengonsepkan bahwa pemberian nama seseorang merupakan bagian yang padu dari proses pendidikan.

Sebuah nama berkaitan erat dengan menyandangnya: ketika namanya disebut, secara tidak langsung dia didoakan oleh orang yang memanggilnya. Pun tidak jarang seseorang tersugesti untuk merealisasikan namanya.

Nama juga digunakan Rasulullah saw. Sebagai reward atas jasa seseorang terhadap islam. Dengan kebagusan namanya, setiap umat Nabi Muhammad Saw. Diharapkan akan hadir ditengah manusia (di dunia dan akhirat) dengan penuh izzah (kebanggaan) dan keistimewaan akhlaknya.

Rasullah Saw. Sendiri mempuyai dua nama yang mempunyai arti yang sama "Yang Terpuji", yaitu Ahmad (QS 61: 6) dan Muhammad.

Dipadu dengan keindahan akhlaknya, beliau hadir sebagai figur ideal yang memang pantas untuk dipuji.

Allah Swt. secara tegas melarang sesama mukmin untuk memberikan julukan yang buruk (QS Al-Hujurat [49]: 11). Hal ini diperkuat pula dengan perintah Rasulullah Saw. Untuk menamai seseorang dengan nama-nama yang baik, karena pada hari kiamat kelak akan dipanggil namanya digandengkan dengan nama bapak masing-masing (HR Abu Dawud).

Dalam proses pendidikan umat, Rasulullah Saw. Juga mencanangkan "gerakan pemerintah nama baik" untuk para mukmin. Nama-nama buruk diganti dengan nama yang baik, seperti Harb (perang) diubah menjadi salim (damai), al-mudhdhaji (yang berbaring) menjadi al-munba'its (yang bangkit/gesit), Hazn (susah) menjadi Sahl (mudah), dan sebagainya

Sementara untuk nama yang sudah baik, dihiasi dengan julukan yang menggambarkan nilai plus seseorang, seperti julukan-julukan singa Allah Swt. (Hamzah bin Abdul Muthalib), Hawari Rasulullah Saw. (Zubair bin Awwam), yang cemerlang dan yang suci (fathimah binti Muhammad), al-Faruq (Umar bin Khathab), disematkan kepada para tokoh terdepan Islam sebagai reward bagi jasa-jasanya dalam syiar dakwah islam.



Dari gambaran diatas, kita dapat memetik sejumlah hikmah : 

Pertama, Rasulullah Saw, sebagai pendidik (murabbi) utama sungguh memerhatikan secara cermat segala aspek dalam diri anak didik (Mutarabbi). Dalam hal ini, aspek psikologis menjadi sorotan utama beliau.

Kedua, mari kita mengakui kesalahan kita selama ini. Kita semua merupakan murabbi, paling tidak untuk putra/putri kita masing-masing. Sudahkah kita memberikan nama yang baik, atau julukan yang baik sebagai reward (hadiah) atas sikap mereka yang manis? Ataukah kita lebih sering memberikan julukan yang memalukan sebagai punishment (hukuman)?

Patut disayangkan jika nama-nama bagus semisal Siti Aisyah, Ahmad, Nurlia dan salamah dikisahkan secara miring dalam beberapa lagu yang berkonotasi erotisme jahiliah. Hal ini menjadi "sebab nilai setitik rusak susu sebelanga". 

Untuk membersikan susu "Gerakan Nama Baik untuk semua" ada baiknya dibudayakan kembali. Masalahnya, siapkah kita mendidik putra/putri kita menjadi pribadi sesuai namanya?