Nomor :
Lampiran :
Hal :
Assalamualaikum wr wb
Dalam rangka memperingati Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW, Ketakmiran Musholah As-Suyudi mengundang Jamaah dan Warga, pada :
Rabu, 03 April 2019
Bakda Sholat Isya'
Agenda Acara :
- Khususiyah dan kirim shodaqoh, yang pahalanya ditujukan kepada Ahli Kubur
- Pembacaan Tahlil
- Pembacaan Sholawat Nabi
- Kultum dan Doa
- Ramah Tamah
Atas perhatian, dukungan dan kehadirannya dihaturkan terimakasih
Wassalamualaikum wr wb
Surabaya, 29 Maret 2019
Ketua Takmir Musholah As-Suyudi
t.t.d
Suparman, SH
Hasil Pelaksanaan :
Setelah sholat Isya' berjamaah, langsung pembukaan PHBI Isro' Mi'roj dan dilanjutkan dengan Khususiyah dan Tahlil
(Ustadz Huriyanto)
Dirangkai berikutnya Pembacaan Sholawat Nabi Muhammad oleh ananda Abiyan.
Sedangkan Mahalul Qiyam oleh Ustadz Said
Syahdunya para jamaah :
Peristiwa Isro Mi'roj diawali sebelumnya dengan kewafatan Siti Khadijah Istri Rasulullah, dan juga paman beliau yang paling setia membelanya, yaitu Abu Thalib.
Tahun wafatnya dua orang yang senantiasa melindungi perjuangan beliau disebut dengan Aamul Husni atau tahun kesedihan.
Allah SWT menghibur kesedihan Baginda Rasul dengan memperjalankan malam Isro' dari Masjidil Harom di Mekkah, hingga ke Masjidil Aqsha di Palestina.
Selanjutnya Mi'roj ke Sidrotul Muntaha untuk menerima perintah sholat lima waktu sebagai "oleh-oleh" dari peristiwa tersebut.
Kosa kata "oleh-oleh" dari kepulangan suatu perjalanan pasti menyenangkan, seperti halnya tetangga maupun saudara yang memberikan oleh-oleh kepada kita setelah mereka dari berpergian.
Nah, sekarang oleh-oleh Rasulullah dari Isro' Mi'roj berupa sholat lima waktu apakah juga diiringi dengan kesenangan dan riang gembira oleh kita sebagai umatnya untuk menjalankannya ?
maka kita sendiri yang dapat menyadari dengan menjalankan sholat bukan sekedar penggugur kwajiban saja, namun bisa istiqomah berjamaah dalam menjalankannya pada masjid atau musholah yang menjadi tempat ibadah bersama warga.
Begitu pula dengan ketakmiran musholah As-Suyudi dalam melayani jamaah dari warga yang cenderung meningkat jumlahnya, terutama saat sholat teraweh dan Idul Adha.
Sehingga untuk meningkatkan kenyamanannya perlu pemasangan kanopi yang menutup bagian atas sisi selatan jalan musholah.
Juga untuk menutup hujan yang menapis masuk ke lantai musholah yang menyebabkan jamaah pernah terpeleset jatuh karena licinnya lantai.
Karena biaya pemasangan diperkirakan mencapai Rp. 59.150.000,- maka perlu bantuan dari jamaaah dan warga.
Baca pula : up date dana penerimaan pemasangan kanopi
Diriwayatkan setelah Fathul Makkah, tantangan perang selanjutnya dikumandangkan oleh Kaisar Heraklius dari Imperium kekaisaran Romawi yang akan menghancurkan kaum muslimin di Madinah.
Menanggapi itu, Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap menghadapinya di kota Tabuk. Termasuk kebutuhan logistik perang yang membutuhkan pembiayaan besar.
Rasulullah Menegaskan, "Barangsiapa ikut serta menyiapkan pasukan usrah, maka baginya surga".
Mendengar seruan perintah jihad tersebut, para sahabatnya langsung berlomba-lomba untuk menyumbangkan harta benda yang dimilikinya. Sebut saja :
- Sayidina Abu Bakar, ra membawa seluruh harta bendanya sebesar 4000 dirham
- Sayidina Umar bin Khattab, ra datang membawa setengah hartanya
- Sayidina Utsman membawa 1000 dinar, dan 300 unta lengkap dengan pelananya
- Abdurahman bin Auf membawa 2000 dirham.
Ada sahabat yang hanya mampu menyumbang satu sha' kurma seperti Khaitsama al-Anshari. Sedangkan Abu Uqail menemui Rasulullah dengan setengah sha' kurma saja.
Melihat hal itu, kaum munafik mencela infak mereka yang terlalu sedikit. Di sisi lain, yang menyumbang besar tetap mereka gunjingkan dan dituduh sebagai bentuk riya' atau pamer.
Melihat hal itu, kaum munafik mencela infak mereka yang terlalu sedikit. Di sisi lain, yang menyumbang besar tetap mereka gunjingkan dan dituduh sebagai bentuk riya' atau pamer.
Allah menjelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 79 :
"(Orang-orang munafik itu) yaitu orang yang mencela kaum mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih."
Kemunafikan juga pada diri seorang Jadd bin Qais, Imam Alusi dalam Ruhul Maani menjelaskan. Suatu hari Rasulullah bertanya kepada Jadd bin Qais, "Bagaimana pendapatmu tentang berjihad dengan Banu Asfar (kaum berambut pirang/ Romawi) ?" Jadd menukasnya, "Ya Rasulullah, izinkan saya (tidak ikut berperang), Jangan jerumuskan saya dalam fitnah. Demi Allah kaumku semua tahu bahwa tidak ada laki-laki yang paling besar kekagumannya kepada wanita daripada aku (rajulun mughramun binnisa). Saya khawatir kalau saya melihat wanita pirang itu, saya tidak dapat bersabar.''
Rasulullah meninggalkannya sambil berkata,"Saya beri izin untukmu."
Alasan Jadd tidak ikut berperang adalah dibuat-buat, alasannya tak lain adalah sifat munafik yang tertanam di hatinya. Ia terjerumus ke dalam fitnah berpaling dari jihad dengan izin dan alasan yang batil.
Lain halnya dengan Sahabat Ulbah bin Zaid, saking tidak punya apapun yang bisa disumbangkan, mampunya hanya dengan Tahajud dan doanya.
Keesokan harinya setelah Rasulullah sholat shubuh berjamaah dengan sahabatnya, beliau menyampaikan bahwa Allah menerima sodaqoh dari Ulbah bin Zaid dengan tahajudnya semalam
Sehingga dihubungkan dalam konteksnya saat ini yang tidak ada peperangan seperti zaman Rasulullah, maka berkorban harta benda untuk agama Islam diantaranya dengan menyumbangkan ke tempat ibadah dan memakmurkan aktivitasnya.
Oleh sebab itu, bersamaan dengan pemasangan kanopi di sisi selatan musholah As-Suyudi, maka jamaah dan warga bisa memberikan harta bendanya yang terbaik agar proses pemasangan dan pembiayaannya bisa segera terselesaikan secepatnya.
Bilapun belum memiliki rezeki untuk disumbangkan, bisa didoakan agar proses dapat berjalan lancar.
Namun bila ada orang yang berhati munafik dalam melihat perjuangan memakmurkan rumah Allah ini, maka sudah jelas adzab dan balasannya dari Allah SWT
Doa Penutup oleh Ustadz Huriyanto
Selanjutnya ramah tamah dengan menikmati hidangan yang dibawa oleh jamaah.
(Kebersamaan jamaah pria)
(Kebersamaan jamaah wanita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar