Senin, 04 Juni 2018

Kultum Teraweh : Menyongsong Lailatul Qodar




Ustadz H. Maskan (Kedungbaruk-Surabaya)
20 Ramadhan 1439 H
Senin, 04 Juni 2018
Musholla As-Suyudi

Puji Syukur Alhamdulillah atas Rahmad dan Hidayah-Nya sehingga dapat Istiqomah dalam melaksanakan ibadah.

Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang memberikan petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari

Memasuki 1/3 Ramadhan terakhir sebagai pembebas dari api neraka.

Seandainya sebuah pertandingan, fase penyisihan hingga grand final peserta menyusut tapi menjadi peserta pilihan yang terbaik, begitu pula pada fase ini banyak kegiatan malam diisi berbelanja di Mall ketimbang tetap beribadah/ teraweh di tempat ibadah

Menjelang memasuki Ramadhan, Rasulullah berdoa dengan empat doa :
  1. Allahumma salimni Ramadhan
  2. Wassalim romadhona lii
  3. Wassalimhu minni mutaqobbalan
  4. Serta segala ritual ibadah senantiasa diterima oleh Allah SWT
Pada masa kemerdekaan, UUD 45 sudah disusun berdasarkan Ridlo Allah SWT dan Alqur'an serta Hadits

Dengan menyitir dari dasar Al-Qur'an :
Surat Al-A'raf ayat 96 :
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

Makna dari ayat tersebut, yang terpenting penduduknya beriman kepada Allah SWT, negara/ casing-nya tidak harus berbentuk Islam, karena di Timur Tengah banyak negara yang berbentuk Islam tetapi perang tetap berkecamuk.


Surat Hud 118 :
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu"

Jadi bentuk NKRI sudah final sesuai para pendiri bangsa, mengedepankan kepentingan bangsa dan negara daripada golongan, sehingga bila ada faham yang lain apalagi dengan menebar teror maka sama halnya bertentangan dengan negara.

Tentang Lailatul Qodar

Ibnu Abbas meriwayatkan, bahwa Malaikat Jibril menceritakan kepada Rasulullah tentang orang yahudi ahli ibadah bernama Sam'un Al-Ghazi yang bersenjata tulang rahang onta, bila dipukulkan maka musuh bisa jatuh berguguran

Dari pedang yang ada giginya, bila Sam'un haus maka akan keluar air dan bila lapar  akan keluar dagingnya

(ilustrasi pedang Sam'un)


Untuk bisa mengalahkannya, maka orang kafir akhirnya menyuruh isterinya untuk mengikatnya dengan tali pada malam harinya, namun mudah diputuskannya

Di hari kedua, isterinya mengikatnya dengan rantai, namun juga mudah diputuskan oleh Sam'un

Akhirnya Sam'un mengutarakan kelemahannya, bahwa rambutnya yang panjang dipotong dan dijadikan tali pengikat, sehingga tubuhnya menjadi lemah lalu dimutilasi oleh orang kafir menjadi beberapa bagian

Namun Allah Merahmati, sehingga tubuhnya bisa utuh kembali dan meruntuhkan gedung yang menyebabkan orang kafir tewas semuanya.

(Ilustrasi Sam'un merobohkan gedung)


Sam'un lalu beribadah kembali kepada Allah hingga 1000 tahun lamanya.

Untuk menyamai amalan tersebut, ummat Nabi Muhammad dapat sholat dua rokaat di saat malam lailatul qodar

Namun Lailatul Qodar sebaiknya tidak hanya dicari pada malam-malam tertentu, tapi pada keseluruhan malam di bulan Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar