Sabtu, 19 Mei 2018

Kajian Ramadhan : Pembahasan Puasa


Dalil :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS. Al-Baqoroh 183)

Puasa menurut bahasa adalah Imsak artinya bertahan, sedang puasa menurut istilah agama adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dengan niat tertentu selama waktu siang hari yang dibolehkan untuk berpuasa, dari seorang muslim berakal, serta suci dari haid & nifas.

وَشَرَائِطُ وُجُوبِ الصَّومِ ثَلاَثَةُ أَشْياَءَ الإِسْلَمُ وَالبُلُوغُ وَالعَقْلُ.

وَفَرَائِضُ الصَّومِ خَمْسَةُ أَشْياَءَ النِّيَّةُ وَالإِمْساَكُ عَنِ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ وَالحِماَعِ وَتَعَمُّدُ القَىءِ وَكَذَا عَدَمُ المَعْرِفَةِ بِطَرَفَىِ النَّهاَرِ

وَالَّذِى يُفِطِرُ بِهِ الصاَّئِمُ عَشْرَةُ أَشْياَءَ ماَوَصَلَ عَمْدًا إِلىَ الجَوفِ أَوِ الرَّأْسِ وَالحُقْنَةُ مِنْ أَحَدِ السَّبِيْلَيْنِ وَالقَىْءٌ عاَمِدًا وَالوَطْءٌ فىِ الفَرْجِ وَلإِنْزِالُ عَنْ مُباَشْرَةٍ وَالحَيْضُ وَالنِّفاَسُ وَالجُنُونُ وَالرِّدَّةُ

Syarat wajib puasa ada 3 yaitu Islam, Baligh berakal, dan mampu melaksanakan puasa.

Fardu-fardu puasa ada 5 yaitu :
(1) Niat.
(2) Menahan diri dari makan.
(3) Menahan diri dari minum.
(4) Menahan diri dari Jima’ (senggama) dan
(5) Menahan diri dari sengaja muntah.

Penyebab batalnya puasa ada 10 :
  1. Sesuatu masuk secara sengaja ke dalam tubuh.
  2. Sesuatu masuk secara sengaja ke dalam kepala.
  3. Obat yang disuntikkan melalui kubul atau dubur.
  4. Muntah sengaja.
  5. Senggama sengaja dengan kelamin.
  6. Keluar sperma sebab bersentuhan kulit/ sengaja
  7. Haid.
  8. Nifas.
  9. Gila (hilang ingatan)
  10. Murtad, keluar dari Islam.

وَيُسْتَحَبُّ فىِ الصَّومِ ثَلاَثَةُ أَشْياَءَ تَعْجِيلُ الفِطْرِ وَتَأْخِيْرُ السُّحُورِ وَتَرْكُ الهُجْرِ مِنَ الكَلاَمِ .

وَيَحْرُمُ صِياَمُ خَمْسَةِ أَياَمٍ العَيْدَيْنِ وَأَياَّمِ التَّسْرِيْقِ الثَّلاَثَةِ .

وَيُكْرَهُ صَوْمُ يَوْمِ الشَّكِّ إِلأَ اَنْ يُوَافِقَ عاَدَةً لَهُ أَوْيَصِلَهُ بِماَ قَبْلَهُ

Sunnah dalam berpuasa tiga hal :
  1. Segera berbuka (apabila sudah sampai waktunya).
  2. Mengakhirkan makan sahur (apabila tidak khawatir kesiangan).
  3. Menjauhi perkataan-perkataan yang buruk.


Haram berpuasa ada di lima hari, yaitu dua hari raya (Idul Fitri dan IdulAadha), dan tiga hari tasyriq, tiga hari setelah Idul Adha, tanggal 11,12 dan13 Dzulhijjah.

Makruh berpuasa di hari ragu (penghujung bulan sya’ban yang diragukan, apakah telah masuk ramadhan atau masih di bulan sya’ban). Kecuali bertepatan dengan kebiasaan berpuasa dan terhubung dengan puasa sebelumnya.

وَمَنْ وَطىِءَ عاَمِدًا فىِ الفَرْجِ فَعَلَيْهِ القَضاَءُ وَالكَفاَّرَةُ وَالكَفاَّرَةُ عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِياَمُ شَهْرَيْنِ مُتَتاَبِعَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعاَمُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْناً .

وَمَنْ ماَتَ وَعَلَيْهِ صَوْمٌ مِنْ رَمَضاَنِ أُطْعِمَ عَنْهُ لِكُلِّ يَوْمٍ مُدٌّ وَالشَّيْخُ الفاَنىِ إِنْ عَجَزَ عَنِ الصَّومِ يُفْطِرُ وَيُطْعِمُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُدَّا

Barangsiapa bersenggama sengaja ke dalam farji (kelamin) di bulan puasa siang hari, maka baginya wajib qodlo dan kifarat.
Kifaratnya adalah membebaskan budak yang mukmin, apabila tidak ada maka berpuasa dua bulan berturut-turut, apabila tidak mampu maka bersedekah makanan kepada 60 orang miskin (masing-masing minimal satu sho’ yaitu ssama seperti zakat fitrah).

Barangsiapa meninggal dan dia punya kewajiban berpuasa Ramadhan, maka bersedekah atas dirinya setiap hari satu mud (1,5 liter beras) dan orang tua yang renta apabila tidak mampu berpuasa aka ia boleh tidak berpuasa dan diganti dengan memberi sedekah setiap hari puasa satu mud.

وَالحاَمِلُ وَالمُرِضِعُ إِنْ خاَفَتاَ عَلىَ أَنْفُسِهِماَ أَفْطَرَتاَ وَعَلَيْهِماَ القَضاَءُ وَإِنْ خاَفَتاَ عَلىَ وَلَدَيْهِماَ أَفْطَرَتاَ وَعَلَيْهِماَ القَضاَءُ وَالكَفاَّرَةُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُدٌّ . وَالمَرِيْضُ وَالمُساَفِرُ سَفَرًا طَوِيْلاً يُفْطِرَانِ وَيَقْضِياَنِ

Wanita hamil dan menyusui apabila mereka khawatir hanya kepada dirinya sendiri maka ia dibolehkan berbuka puasa dan baginya hanya wajib qodlo. Apabila mereka khawatir atas anak-anak mereka maka mereka wajib qodlo puasa dan kifarat, kifarat ini dengan membayar satu mud untuk setiap hari puasa. Orang yang sakit atau dalam orang bepergian (yang boleh) dan perjalanannya jauh maka mereka boleh berbuka puasa dan mereka hanya diwajibkan qodlo.

Niat puasa setiap malam :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَداَءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضاَنِ هَذِهِ سَنَةِ فََرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ

“Saya niat puasa esok pagi menunaikan fardu puasa Ramadhan tahun ini, fardlu karena Allah SWT”

Terkait niat puasa diwajibkan di setiap malam, ketika khawatir ada satu malam yang lupa niat, maka boleh niat puasa satu bulan penuh di malam perdana dan tetap wajib niat puasa di setiap malamnya. 

Niat puasa satu bulan penuh adalah berdasarkan Taqlid (mengikuti pendapat) madzab Imam Malik, dan disini melalui perantara Ashab (Ulama Madzab Imam Syafe'i) yang bernama Syekh Ibnu Hajar Al-Haetamiy.

Allah Maha Mengetahui Segalanya.

Pustaka : Fiqih Imam Syafe’i, Kifayatul Akhyar Fi Hali Ghoyatil Ikhtishor, Taqiuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaeniy Al-Hishni Ad-Damsyqiy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar