Selametan Kampung bersama Jasnu Surabaya

Pandemi Covid-19 berdampak bukan saja pada segi kesehatan, tapi juga dalam ekonomi dan sosial. 

Ujian hidup karena wabah belum ada tanda-tanda usai, sehingga berbagai ikhtiar diantaranya dengan memanjatkan doa bersama kepada Sang Pemilik Takdir Kehidupan, Allah SWT.

Penunjukan Mushola As-Suyudi oleh Ketua Jamaah Sholawat Nariyah NU kota Surabaya (Jasnu) sebagai tuan rumah untuk Senin, 28 Desember 2020 diterima dengan tangan terbuka oleh Ketakmiran Mushola As-Suyudi sekaligus momentum untuk "Selametan Kampung"

Merupakan suatu kehormatan bisa menjamu Jasnu walaupun dalam kondisi yang mendadak dan serba terbatas. Tapi dengan keikhlasan rekan-rekan takmir dan warga mulai mempersiapkan dalam penggalangan dana hingga kelengkapan teknis kegiatan.

Spanduk 

Tanda-tanda untuk memberikan sambutan dengan penuh kehangatan sudah dimulai sejak Sabtu sore (26/12/2020) dengan memasang umbul-umbul panji musholah As-Suyudi dan bendera organisasi Nahdlatul Ulama'

Pemasangan umbul-umbul jasnu

Begitu pula animo masyarakat yang menitipkan chususiyah untuk ahli kuburnya, serta doa hajat keluarga terus mengalir beserta infaq terbaiknya, harapan besarnya adalah dengan didoakan oleh orang-orang yang ikhlas melazimkan Sholawat Nariyah bisa cepat dikabulkan oleh Allah SWT segala hajat dan pengharapannya

Baca pula : Serba-serbi sholawat Nariyah di As-Suyudi

Dengan mengikuti protokol kesehatan, ketakmiran juga melaksanakan "assesment mandiri" dengan standartnya yaitu :

1. Penyemprotan desinfektan sebelum dan sesudahnya acara
2. Spray desinfektan
3. Tempat cuci tangan dan sabun
4. Hand sanitizer
5. Cadangan masker
6. Termogun

Assesment Mandiri Prosedur Protokol Kesehatan :

Penyemprotan desinfektan Area sebelum acara

Penyemprotan spray desinfektan pada tamu jamaah yang datang (pengganti bilik desinfektan)

Pengecekan suhu tubuh dengan termogun

Penegakan penggunaan masker dengan benar. Pemberian masker gratis bila ada yang tidak membawanya

Cuci tangan menggunakan sabun

Pemberian air mineral botol 600 ml

Penempatan tempat duduk jamaah dengan memperhatikan distancing

Sebelum mengambil makanan, tangan dibersihkan dengan hand sanitizer

Mengepel lantai musholla dengan desinfektan setelah selesai acara

Penyemprotan areal lingkungan kegiatan setelah selesai semua agenda acara

Sambutan Ketua PCNU Kota Surabaya

DR. KH. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag

QS Ali Imron pada ayat terakhir : ayat 200

Merupakan salah satu ayat dari 40 ayat yang dicantumkan dalam Qanun Asasi Nahdlatul Ulama

Semua memerintahkan tentang sabar, dengan makna istilahi yang memiliki maksud masing-masing :

1. Sabar di dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sholat, dan perintah Allah yang lainnya
2. Mengisyaratkan makna yang berhubungan pihak lain. Misalnya  saat menghadapi lawan, orang kafir, setan, dan hawa nafsu. Rutinan sholawat Nariyah ini termasuk kesabaran dalam mengalahkan setan, nafsu males, dan sebagainya.
3. Bersiaga dan waspada menghadapi musuh yang datang (waspada pada perang)

Ribath merupakan pondok untuk menginap santri; atau bisa diartikan karena ada kaitannya kewaspadaan dalam menghadapi musuh yang akan datang.

Bagi orang salik (proses pencarian Allah) tantangannya adalah males, atau ada temannya yang mengajak dolen.

Orang-orang yang waspada untuk menunggu sholat ke sholat, Insyaallah wafatnya dalam khusnul khotimah. 

Hari Senin hingga Senin untuk menunggu sholawat Nariyah, walaupun disambi kerja, sekolah, dan semuanya. Itu termasuk robithu (waspada)

Bila orang sudah robithu, malaikat tidak berani mendekat saat di alam barzah.

Menurut Kyai Arwani Kudus, Ayat ini adalah Suwuk yang mujarab buat anak yang bandel, ayat tersebut dibaca 7 kali, 41, 313, atau 4444 (tergantung tingkat parahnya anak), lalu ditiupkan pada makanannya.

Ketakmiran Mushola As-Suyudi mengucapkan Terimakasih atas kehadiran Jamaah Sholawat Nariyah NU kota Surabaya. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dalam pelayanannya.