Kita tidak cukup dengan berbangga dengan puasa kita. Keistimewaan ibadah puasa akan kita dapatkan dengan syarat yang berat pula.
Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti kepada ummatnya agar tidak mandeg berpuasa dengan ala kadarnya; yakni cukup meninggalkan makan dan minum belaka.
"Banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan haus belaka" begitu Nabi mengingatkan kita lewat haditsnya.
Kenapa puasa kita hanya mendapat balasan kelaparan dan kehausan? Karena kita masih melakukan hal-hal yang menghilangkan pahala puasa. Pahala hilang, yang tersisa hanya rasa lapar dan dahaga.
Karena ini, Hilang Pahala Puasa
1- Berdusta
2- Ghibah/Menggunjing/Ngrasani
3- Adu domba antar sesama
4- Sumpah palsu/ Janji palsu
5- Melihat dengan pandangan syahwat
Sungguh berat bukan? Memang berat!
Beratnya syarat yang meliputi amal puasa ini sebanding dengan keistimewaan yang dimiliki.
[ Salah Kaprah ]
"Mending gak usah puasa, daripada puasa tapi menerjang lima perkara tadi!" Ucapan yang salah kaprah.
Kewajiban puasa tetap atas diri kita. Kita tetap diwajibkan berpuasa. Adapun urusan hilangnya pahala puasa adalah konsekuensi yang harus kita terima, lantaran kita hanya berpuasa menahan rasa lapar dan dahaga.
Seluruh anggota badan kita harus turut berpuasa. Puasa lahir bathin. Puasa dari berdusta, adu domba antar sesama, ngrasani teman dan tetangga, menebar sumpah palsu, serta puasa dari melihat segala sesuatu dengan pandangan syahwat.
Semoga Allah memberikan pertolongan-Nya untuk kita semua. Amiin..
Dikembangkan dari sari mau'idzoh KH. M. Roghib Mabrur [ Pengasuh Pondok MIS] usai shalat tarawih berjama'ah di Masjid Jami' Pondok MIS Sarang - Rembang. (amas/ramadan 39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar