Jumat, 15 Juni 2018

Oleh-oleh mudik spiritual

(Masjid As-Salafiyah Kedung asem)


Resume Khutbah Sholat Idul Fitri 1439 H
Masjid As-Salafiyah Kedung Asem-Surabaya
Khotib : Ustadz As'ad

Bersyukur kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya

Mengagungkan Asma Allah dengan tahlil tahmid dan tasbih

Rasa syukur hari kemenangan, semakin semarak dengan takbir, bersama hilir mudik orang menyerahkan zakat

Semakin sakral berbondong-bondong menunaikan sholat idul fitri, bersatu dengan berkumpul sujud dihadapan Allah sebagai hari kemenangan

Kemenangan selama satu bulan penuh bertempur menahan hawa nafsu

Ungkapan rasa syukur atas kemenangan berdasarkan keimanan

Apabila orang-orang telah selesai puasa Ramadhan dan keluar untuk sholat hari raya, maka saksikan bahwa Allah telah mengampuni mereka

Kemenangan yang telah direbut harus dipertahankan dengan sungguh-sungguh dari godaan iblis dan setan.

Tekat Iblis untuk menggoda manusia telah diikrarkan dihadapan Allah hingga hari kiamat

Iblis berkata, karena Engkau(Allah) telah menghukum sesat, maka Iblis menghalangi orang-orang agar tersesat dari berbagai arah

(Ilustrasi setan menggoda manusia)

Terkait seputar hari raya :
Betapa banyak orang tahun lalu bersama di hari raya tapi sekarang telah meninggal dunia, maka beruntunglah yang bisa menggampai kemenangan tahun ini

Anak Khalifah Umar bin Abdul Azis memakai pakaian sobek-sobek saat hari raya, tapi dia ridlo memakainya, sehingga keridloan anak yang ridlo kepada orang tuanya dan begitu sebaliknya. (dari kisah ini Khalifah Umar bin Abdul Azis menjadi pemimpin yang paling zuhud)

Seorang lelaki melihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib makan roti alot pada hari raya, beliau (Ali) menjawab atas keheranan pria tersebut bahwa hari raya adalah tidak bermaksiyat kepada Allah, adalah makna dari hari raya yang sesungguhnya

Mari mencari ridllo sesama manusia, yang mengenal mereka

Menyambung persaudaraan kembali yang terputus diantara mereka, Menyambung silaturahim adalah bukan yang sepadan, tetapi menyambung persaudaraan yang telah memutuskan persaudaraan kepada kita, dan memaafkan yang telah bersalah terutama seiman dan seakidah.

Harapan bulan Syawal sebagai peningkatan ketakwaan, masjid meriah dengan jamaahnya, rajin membaca Qur'an dan sedekah

(Pen: Abi Dzulfiqar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar