Sabtu, 27 Oktober 2018


Di alam semesta ini ada banyak hukum yg tersebar yg satu hukum dgn hukum lainnya saling terkait dan tak terpisahkan. Ada hukum kausalitas (sebab-akibat), hukum keseimbangan, hukum tarik-menarik, hukum pertentangan (paradoks) dan hukum kekosongan. Semua hukum tersebut kita kenal dengan sunnatullah.

Semua hukum bekerja secara simultan tapi dalam ruang yang berbeda. Hukum tarik-menarik misalnya, ini terjadi karena adanya hukum paradoks, hukum keseimbangan atau hukum kausalitas. Begitupun sebaliknya dan seterusnya.

Saat kita dihina atau dicaci-maki orang lain tetapi kita ikhlas menerimanya tanpa membalas atau dendam maka terjadi hukum kekosongan sehingga orang yg membenci kita pada saatnya akan berbalik mengagumi dan mencintai kita. Hal ini yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Sebaliknya jika kita membalas cacian dan hinaan orang lain maka akan terjadi hukum keseimbangan yakni orang yg menghina dan yang dihina terjadi pertukaran keburukan seperti cermin yang saling memantul.

Oleh karena itulah kesadaran harus kita tempatkan pada level tertinggi dan pengetahuan pada level dibawahnya. Karena pengetahuan tidak bisa meng-akses Kehendak Allah dan kesadaran adalah panglimanya. Baik menurut kita (menurut pengetahuan) belum tentu berlaku atau bisa jadi tak kan berlaku pada orang lain

Jadi dapat kita pahami bahwa jika kita menghina atau mencaci-maki orang lain akan terjadi dua kemungkinan :
  1. Kita akan menjadi seperti orang yang kita hina jika dia "yang kita hina" membalas perbuatan kita. 
  2. Kita justru akan mencintainya jika dia menerima hinaan kita dengan ikhlas bahkan mendoakan kita.

Itulah hebatnya sunnatullah yang diberikan Allah kepada kita. Semakin kita paham semakin kita tidak mengerti apa-apa. Marilah kita raih kesadaran sebagai panglima yang bisa menentukan arah hidup kita. Jangan berhenti belajar teruslah berbagi kebaikan walau dengan setetes pengetahuan.

#JAGAHATIJAGAJARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar