Minggu, 04 Maret 2018

GODAAN DUNIA


Dalam kisah Isro' Mi'roj, dunia secara simbolis digambarkan seperti wanita lanjut usia (lansia). Tetapi, meski sudah lansia, ia tetap ingin tampil lebih menarik. Ia tidak lupa percantik diri dengan dandanan dan aksesoris yang beraneka ragam. Itulah dunia, yang karena kecantikannya, sangat digemari manusia.

Meski usianya sangat tua manusia memang memiliki kecenderungan yang sangat kuat kepada dunia dan kemewahaannya. 

Alloh SWT. Berfirman : "dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis mas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Alloh SWT tempat kembali yang baik (surga)" (Qs. Ali Imron [3]: 14).

( Ilustrasi : Perhiasan emas )

Perkataan dunia dalam ayat di atas, menurut Imam Al-Ghozali, dapat dipahami secara fisik dan non fisik, dunia menunjuk kepada benda-benda yang ada di alam ini, sedangkan secara non fisik (ruhani), dunia menunjuk kepada sikap dan perbuatan (amal) Al-Qulub, terhadap dunia itu sendiri. Seperti sikap lobah, serakah, sombong, dan membangggakan diri.

Bagi Al-Ghozali, semua sifat ini disebut dunia dalam arti batini atau ruhani.

Sebagai tokoh sufi, Al-Ghozali banyak memberikan nasehat dan tausiyah dalam soal dunia ini. Intinya, ia mengingatkan agar manusia tidak tergoda dan memperdaya oleh daya tarik dunia. 

Pesannya, "Wahai sekalian manusia, jangan sekali kalian condong pada dunia, karena ia suka menipu dan memperdaya. Tipu dayanya terkadang membuat kamu jatuh hati. Ia terus bersolek di hadapan para penggemarnya sehingga ia tak ubahnya seorang pengantin wanita yang sangat cantik jelita. Semua pandangan tertuju padanya. Semua orang terpikat dan merindukannya. Namun, jangan kalian lupa, betapa banyak orang yang merindukannya justru dibunuhnya, dan orang yang sepenuh hati mencintainya justru dihianatinya."

Agar tidak tertipu, menurut Al-Ghozali, setiap muslim perlu mengetahui hakikat dunia, termasuk mengetahui mana yang buruk, mana yang harus dijauhi, dan mana yang boleh diambil.
Dalam kaitan ini, dunia terbagi ke dalam tiga kategori :

Pertama, bagian dunia yang bernilai abadi dalam arti berguna dan bermanfaat bagi manusia di akhirat, yaitu ilmu dan amal.

Kedua, bagian dunia yang merupakan kesenangan sesaat dan tidak ada nilainya sama sekali di akhirat kelak, seperti bersenang senang dan berfoya-foya dengan kenikmatan dunia.

Ketiga, bagian dunia yang mendukung kebaikan akhirat. Bagian ini tidak sama dengan bagian pertama, tetapi merupakan pendukung dan sarana bagi terwujudnya bagian pertama.

Baca Juga :
Ayo Berjamaah
Malu
Masyarakat Ideal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar