Minggu, 11 Maret 2018

Hakikat Pemimpin


Khalifah pertama yaitu Sayyidina Abu Bakar Ash-Shidiq ra. tatkala dilantik menjadi kepala pemerintahan saat Rasulullah SAW wafat, pidato yang disampaikan sebagai berikut :

Saudara sekalian, sesungguhnya aku telah terpilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik di antara kalian.

Maka jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku.

Kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhianatan.

Orang yang lemah di antara kalian, sesungguhnya kuat di sisiku hingga aku dapat mengembalikan haknya kepadanya InsyaAllah. 

Sebaliknya siapa yang kuat di antara kalian, maka dialah yang lemah di sisiku hingga aku akan mengambil darinya hak milik orang lain yang diambilnya

Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah akan timpakan kepada mereka suatu kehinaan

dan tidaklah suatu kekejian menyebar di tengah suatu kaum kecuali adzab Allah akan timpakan kepada seluruh kaum tersebut.

Patuhilah aku, selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika aku tidak mematuhi keduanya maka tiada kewajiban taat atas kalian terhadapku.

Sekarang berdirilah kalian untuk melaksanakan sholat semoga Allah merahmati kalian.....
(Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawi 4/413-414)


(Ilustrasi : Perjuangan Abu Bakar ra.)

Dari pidato tersebut dapat disimpulkan macam akhlak pemimpin, yaitu :

Sifat pertama, rendah hati.
Banyak para pemimpin yang mulanya dekat dengan rakyat, tapi begitu mempunyai kedudukan timbulah peribahasa "Kalau hari sudah panas, kacang lupa kulitnya."

hakikatnya pemimpin tidak berbeda daripada rakyat biasa, bukan karena ia orang istimewa. Tapi hanya sekedar orang yang didahulukan selangkah, yang mendapat kepercayaan dan dukungan orang banyak.

Sifat rendah hati bukanlah merendahkan kedudukan seorang pemimpin, malah sebaliknya mengangkat derajad, martabat dalam masyarakat.

Seorang pemimpin harus terbuka untuk menerima kritik. Bahkan orang yang berani mengungkapkan kritik, menunjukkan kesalahan, kekurangan dari seorang pemimpin, justeru itulah merupakan partisipasi sejati.....(bersambung)

Baca Juga :
Godaan Kekuasaan
Pemimpin pengemudi kehidupan publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar