Selasa, 13 Maret 2018

Hakikat Pemimpin ( Bagian 2)

Sambungan dari Hikmah Pidato Sayyidina Abu Bakar Ra., Setelah dilantik menjadi Khalifah yang pertama.



Hikmah Kedua, bahwa setiap pemimpin memerlukan dukungan dan partisipasi rakyat. Bagaimanapun kemampuannya tidak akan bisa melaksanakan tugas tanpa partisipasi dan dukungan orang banyak.

Jika mereka bersifat apatis, tidak mau tahu, masa bodoh terhadap segala anjuran dan tindakannya, maka hal yang demikian merupakan tantangan yang berat.

Sifat berikutnya adalah jujur dalam memegang amanah, dijelaskan dalam Al-Qur'an :


Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baik kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
( An-Nisa' : 58)

Ruang lingkup Amanah terbagi menjadi :
Pertama, Amanah kepada Allah SWT
Kedua, Amanah terhadap sesama makhluk, terutama kepada manusia
Ketiga, Amanah terhadap diri sendiri.

Berikutnya adalah Adil dalam menimbang dan memperlakukan sesuatu dengan cara yang sama dan serupa serta tidak berat sebelah.

Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (An-Nahl : 90 )

Sayyidina Abu Bakar RA menegaskan bahwa orang yang lemah haruslah dibela dan dilindungi. Orang-orang yang kuat tidak boleh berlaku kejam dan sewenang-wenang.

Komitmen pemimpin berikutnya adalah konsisten dalam perjuangan. dalam suatu perjuangan menegakkan cita-cita dan kebenaran pasti akan berjumpa dengan halangan dan rintangan. Halangan tersebut haruslah diatasi jangan hanya dielakkan, terlebih mundur dan meninggalkan medan perjuangan. apalagi berkhianat maka akan ditimpa kehinaan seumur hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar