Jumat, 09 Maret 2018

Memberi Maaf


Memaafkan kesalahan orang lain ibaratnya memindahkan sebuah gunung atau bukit, apalagi luka yang diukir akibat kesalahan yang dilakukan begitu dalam dan lebar. sehingga kata maaf mudah diucapkan namun tidak semua orang mampu melakukan dengan ikhlas.

Abu Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah bersabda : "Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya. Apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah. Apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan), niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat)." 
(HR. al-Hakim)

At-Thabrani juga meriwayatkan : "Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas, maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan."

Sahabat Anas ra berkata, bahwa Rasulullah SAW duduk di antara para sahabat tiba-tiba tersenyum sehingga tampak gigi serinya. Maka sahabat Umar bin Khattab bertanya, apa yang menyebabkan Rasulullah tertawa ?
Rasulullah menjawab bahwa ada dua orang berlutut di hadapan Tuhan Rabbul Izzati, lalu yang satu berkata : "Aku menuntut hakku yang dianiaya oleh kawanku itu."

Maka Allah menyuruh kepada orang yang menganiaya untuk mengembalikan haknya. Orang itu menjawab : "Tiada sesuatupun dari kebaikanku."

Maka berkatalah orang yang menuntut itu : "Suruhlah ia menanggung dosaku."

Tiba-tiba Rasulullah SAW mencucurkan air matanya sambil bersabda : "Sesungguhnya hari itu sangat ngeri, hari dimana tiap-tiap orang ingin kalau orang lain menanggung dosanya. 

Lalu Allah SWT berfirman kepada yang menuntut : "Lihatlah ke atas kepalamu, perhatikanlah surga-surga itu." 

(Ilustrasi : tempat bertabur emas & mutiara)

Maka ia mengangkat kepalanya lalu berkata : "Ya Tuhan, aku melihat gedung-gedung dari emas yang bertaburkan mutiara. Untuk Nabi yang manakah ?"

Allah menjawab : "Itu untuk siapa saja yang membayar harganya."

Ia bertanya : "Siapa yang dapat membayar harganya ?"

Allah menjawab :  "engkau mempunyai harganya."

Ia berkata : "Apakah itu ya Allah?"

Allah menjawab : "Memaafkan kawanmu itu."

Seketika itu ia berkata : "aku memaafkannya."

Maka Allah berfirman : "Peganglah tangan kawanmu itu dan masuklah kalian berdua ke surga."

Kemudian Rasulullah membaca : "Fatta qullaaha wa ashlihuu dzaata bainikum, sebab Allah memperbaiki (mendamaikan) antara kaum mukminin di hari kiamat."
( HR. Abu Ya'la al-Maushili)

Baca Juga :
Adab Bertetangga
Masyarakat Ideal
Doa Qiyamul Lail

1 komentar: